IKPI Jambi Gelar Bimtek Gratis SPT Tahunan Badan untuk UMKM, Ajak Pelaku Usaha Taat Pajak

IKPI, Jambi: Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kepatuhan perpajakan di kalangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) Cabang Jambi menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) SPT Tahunan Badan UMKM Tahun Pajak 2024 secara gratis. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, pada tanggal 18 dan 19 April 2025, di pusat perbelanjaan Jambi Town Square (Jamtos).

Ketua IKPI Cabang Jambi, Edi Kurniawan, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari agenda edukasi dan pelayanan perpajakan yang secara rutin dilakukan oleh IKPI sebagai bentuk tanggung jawab moral kepada masyarakat. “Kami ingin menjembatani kesulitan yang sering dihadapi UMKM dalam memahami kewajiban perpajakan, khususnya terkait pengisian dan pelaporan SPT Tahunan Badan. Melalui Bimtek ini, kami berharap para pelaku usaha dapat lebih percaya diri dan tepat dalam menjalankan kewajiban perpajakannya,” ujar Edi, Sabtu (19/4/2025).

(Foto: DOK. IKPI Cabang Jambi)

Kegiatan ini diselenggarakan atas kolaborasi antara IKPI Cabang Jambi dengan tim Penyuluh dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jambi Pelayangan. Sebanyak 10 anggota aktif IKPI Cabang Jambi turut berperan sebagai narasumber, membagikan pengetahuan serta praktik terbaik dalam penyusunan dan pelaporan SPT Tahunan Badan secara langsung kepada para peserta.

Diungkapkannya, Bimtek ini menjadi kelanjutan dari kegiatan serupa yang telah diselenggarakan sebelumnya, yakni Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi, yang digelar pada tanggal 8 dan 15 Maret 2025 di kantor sekretariat IKPI Cabang Jambi.

(Foto: DOK. IKPI Cabang Jambi)

Menurut Edi, tingginya animo dan antusiasme peserta pada kegiatan terdahulu menjadi dorongan utama bagi IKPI untuk melanjutkan program ini dengan menyasar sektor UMKM yang memiliki peran strategis dalam perekonomian daerah.

“Kegiatan ini bukan sekadar sosialisasi, tetapi juga bentuk pendampingan langsung. Kami ingin membantu menciptakan lingkungan usaha yang lebih patuh pajak namun tetap produktif,” ujarnya.

Apresiasi dan dukungan terhadap kegiatan ini juga datang dari berbagai pihak. Kepala KPP Pratama Jambi Pelayangan serta Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Sumatera Barat dan Jambi turut menyampaikan penghargaan atas inisiatif IKPI Cabang Jambi. Mereka menilai bahwa kegiatan seperti ini sangat membantu upaya pemerintah dalam mendorong kepatuhan sukarela masyarakat dalam membayar pajak.

(Foto: DOK. IKPI Cabang Jambi)

Edi menyatakan, dengan pendekatan langsung kepada masyarakat dan pelaku usaha, kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran kolektif tentang pentingnya kontribusi pajak terhadap pembangunan negara, sekaligus memberikan pemahaman teknis yang praktis dan mudah diikuti oleh para pelaku UMKM.

IKPI Jambi berkomitmen untuk terus melanjutkan kegiatan serupa di masa mendatang sebagai bentuk dukungan terhadap reformasi perpajakan nasional dan pemberdayaan UMKM di daerah. (bl)

Ingat, Pengisian Form PPh Terutang Hanya Bisa Diisi dengan Angka

IKPI, Jakarta: Pengisian formulir Pajak Penghasilan (PPh) terutang dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan harus dilakukan hanya dengan menggunakan angka, tanpa karakter atau tanda baca. Hal ini disampaikan Analis Laporan Profesi Keuangan dari Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK), Kementerian Keuangan, Fachri Reza Kusuma, dalam sosialisasi bersama Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI), Jumat (11/4/2025).

Reza menjelaskan bahwa banyak kendala teknis dalam sistem pelaporan digital seperti SIKOP seringkali terjadi akibat kesalahan input pada bagian PPh terutang. “Jika diisi dengan karakter atau tanda baca seperti titik pemisah ribuan, sistem tidak akan bisa menyimpan data. Tombol simpan bisa tidak aktif atau hanya berputar-putar,” katanya.

Menurutnya, kesalahan umum yang sering ditemui adalah pengisian bagian PPh terutang dengan status seperti nihil, kurang bayar, atau lebih bayar, padahal yang dibutuhkan adalah nominal PPh yang benar-benar harus dibayar sesuai yang tercantum dalam SPT.

“PPh terutang yang diinput harus murni angka. Tidak boleh ada simbol, separator, atau teks lain agar terbaca sistem,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan agar seluruh elemen dalam form utama seperti tahun laporan, tanggal SPT, dan nominal PPh terutang diisi secara lengkap dan konsisten. “Kalau semua sudah sesuai dan angka semua, maka data bisa disimpan dengan lancar,” kata Reza. (alf/bl)

Sejumlah Tokoh Ikut Tenangkan Bahwa Dana Nasabah Bank DKI Aman

IKPI, Jakarta: Menanggapi gangguan layanan yang terjadi akibat pemulihan sistem yang sedang dilakukan oleh Bank DKI, sejumlah tokoh yang terdiri atas Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, dan DPRD DKI Jakarta, hingga Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, ikut buka suara dengan menegaskan bahwa dana dan data nasabah tetap aman dan tidak terganggu. Masyarakat juga diimbau untuk tidak terprovokasi oleh informasi yang tidak bertanggung jawab dan tetap tenang dalam menghadapi situasi saat ini, serta dapat menggunakan layanan alternatif perbankan Bank DKI.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung merespons soal layanan Bank DKI melalui aplikasi JakOne Mobile yang sempat mengalami gangguan. Dia memastikan dana nasabah Bank DKI aman. “Intinya, kami memberikan jaminan kepada nasabah Bank DKI di mana saja, di cabang apa saja, dananya dijamin oleh Bank DKI,” katanya beberapa waktu lalu.

Senada dengan itu, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Andri Santosa meminta para nasabah Bank DKI tidak perlu khawatir perihal pemulihan sistem yang yang masih terus berlangsung. Andri memastikan, dana nasabah Bank DKI dijamin keamanannya, dan tidak ada dana yang hilang maupun berkurang. “Nasabah Bank DKI itu tidak perlu khawatir karena memang dipastikan Bank DKI itu dana nasabah 100 persen aman,” kata Andri kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada Minggu (13/4/2025).

Andri juga mengungkapkan, pihak Bank DKI juga menjamin dana para nasabah. Hanya saja masalah tersebut memang murni karena permasalahan sistem layanan yang terhubung dengan beberapa pihak. “Kan yang namanya sistem layanan itu bukan hanya melibatkan Bank DKI saja. Tapi disitu ada Bank Indonesia, kemudian ada BI Fast, dan juga ada OJK (Otoritas Jasa Keuangan),” ungkap dia.

Sementara itu, Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin, mengatakan jangan mengikuti ajakan untuk mengosongkan rekening di Bank DKI, mengingat bank milik Pemprov itu merupakan aset daerah yang memberikan dividen tertinggi selama ini. “Jangan ikuti ajakan untuk mengosongkan. Karena ini kan aset kita, aset Pemda, aset DKI,” ujar Khoirudin.

Menurutnya, semua pihak terkait saat ini sedang bekerja mengembalikan layanan agar segera kembali normal. Untuk itu, ketika ada ajakan mengosongkan rekening Bank DKI maka tidak usah diikuti karena ini akan merugikan daerah sebab Bank DKI menjadi penyumbang dividen terbesar bagi Jakarta.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, juga turut bersuara dengan berharap nasabah tidak terprovokasi ajakan untuk mengosongkan rekening Bank DKI. Menurut Sarman, saat ini Bank DKI merupakan salah satu Bank Pembangunan Daerah (BPD) terbesar di Indonesia sehingga memiliki peran penting dalam perputaran ekonomi dan pembangunan di Jakarta.

“Bank DKI bukan hanya sekedar tempat menyimpan uang nasabah. Namun bank tersebut juga berperan dalam pembangunan dan perputaran ekonomi di Jakarta. Karena Bank DKI juga mempunya berbagai program sosial untuk masyarakat seperti pemberdayaan Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang telah terbukti menjadi penopang ekonomi negeri ini. Khususnya Jakarta,” ungkap Sarman

Ia juga menyebutkan bahwa masalah ini memang murni karena permasalahan sistem layanan yang terhubung dengan beberapa pihak. “Kan yang namanya sistem layanan itu bukan hanya melibatkan Bank DKI saja. Tapi disitu ada Bank Indonesia, kemudian ada BI Fast, dan juga ada OJK (Otoritas Jasa Keuangan),” kata dia.

Berikan Alternatif Layanan Transaksi

Sebagai alternatif layanan transaksi antar bank melalui JakOne Mobile, nasabah dapat mengakses layanan operasional pada seluruh Kantor Cabang/Cabang Pembantu Bank DKI, untuk memenuhi kebutuhan perbankan secara optimal, diantaranya: transaksi setor dan tarik tunai (tabungan dan giro), pemindahbukuan antar rekening Bank DKI, dan pemindahbukuan antar bank melalui SKNBI dan RTGS.

Selain itu, nasabah juga dapat memanfaatkan lebih dari 750 unit ATM Bank DKI yang tersedia 24 jam untuk melakukan berbagai transaksi seperti tarik tunai, transfer antar bank, hingga pembayaran tagihan, yang tersebar di berbagai titik strategis di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Selain itu, Bank DKI juga memiliki jaringan ATM di kota-kota besar lainnya seperti Bandung, Semarang, Solo, Gresik, Sidoarjo, hingga Lampung. Transaksi juga dapat dilakukan di ATM jaringan ATM Bersama maupun ATM Prima. (bl)

 

 

Ketua Umum IKPI Tegaskan Kerja Sama Hanya Bisa Dilakukan oleh Pengurus Pusat

IKPI, Jakarta: Ketua Umum Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI), Vaudy Starworld, menegaskan bahwa segala bentuk kerja sama antara IKPI dengan pihak lain hanya dapat dilakukan oleh Pengurus Pusat. Dalam hal ini, kerja sama tersebut harus dilakukan langsung oleh Ketua Umum IKPI atau pengurus pusat yang secara resmi diberi wewenang apabila Ketua Umum berhalangan.

Pernyataan ini disampaikan Vaudy sebagai bentuk penegasan terhadap pentingnya tertib administrasi dalam tubuh organisasi, sekaligus untuk memastikan implementasi kerja sama yang dilakukan dapat terpantau dengan baik.

“Segala bentuk kerja sama harus dilakukan oleh Pengurus Pusat. Bila ada pengurus daerah (pengda) atau pengurus cabang (pengcab) yang ingin melakukan penandatanganan kerja sama dengan pihak lain, maka wajib mendapatkan surat kuasa dari Ketua Umum dan Sekretaris Umum terlebih dahulu,” ujar Vaudy di Jakarta, Jumat (18/4/2025).

Ketentuan tersebut, lanjutnya, telah diatur secara jelas dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) IKPI dan menjadi pedoman utama dalam pelaksanaan kerja sama di seluruh tingkatan organisasi.

Dengan adanya aturan ini, IKPI berharap semua bentuk perjanjian atau nota kesepahaman yang dilakukan bisa tercatat secara rapi dan legal secara administratif.

Selain itu, sistem ini juga dinilai penting agar proses implementasi kerja sama dapat dimonitor secara menyeluruh oleh Pengurus Pusat.

“Tujuannya bukan untuk membatasi, tapi untuk memastikan semua proses berjalan sesuai aturan dan bisa dipertanggungjawabkan secara organisasi,” kata Vaudy. (bl)

Redam Tarif Trump, Indonesia Alihkan Ekspor ke Eropa dan Australia

IKPI, Jakarta: Pemerintah Indonesia bersiap mengalihkan sebagian ekspor dari Amerika Serikat (AS) ke kawasan Eropa dan Australia guna meredam dampak kebijakan tarif dagang tinggi yang diterapkan pemerintahan Presiden Donald Trump.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan langkah ini merupakan respons atas penetapan tarif tambahan oleh AS terhadap produk-produk asal Indonesia, yang kini mencapai total hingga 47 persen jika tak segera direvisi.

“Ekspor kita itu 10 persen ke Amerika sehingga tentu kita bicara dengan mitra lain, salah satunya tentu kita bisa meningkatkan ke Uni Eropa,” ujar Airlangga dalam jumpa pers daring dari AS, Jumat (18/4/2025).

Sebagai bagian dari strategi diversifikasi pasar ekspor, pemerintah mempercepat penyelesaian perjanjian perdagangan bebas Indonesia-Uni Eropa atau Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA). Kesepakatan ini diharapkan dapat membuka akses pasar yang lebih luas di tengah tekanan dagang dari AS.

Selain Eropa, Indonesia juga menjajaki pasar ekspor baru seperti Meksiko, Australia, dan negara-negara Amerika Latin. Dalam pertemuan bilateral terbaru, Menteri Perdagangan Australia menyatakan kesediaannya untuk menyerap lebih banyak produk Indonesia. (alf)

 

 

 

 

PPPK Jadikan Laporan Tahunan Konsultan Pajak Sebagai Penilaian Profil Risiko

IKPI, Jakarta: Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) Kementerian Keuangan menegaskan kembali pentingnya laporan tahunan bagi seluruh konsultan pajak. Tak sekadar dokumen administratif, laporan ini kini menjadi alat vital dalam proses pengawasan dan penilaian profil risiko, yang berdampak langsung pada kredibilitas dan keberlanjutan izin praktik.

Dalam sosialisasi yang digelar bersama Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) pada Jumat (11/4/2025), Analis Laporan Profesi Keuangan PPPK, Tri Wury Handayani, menekankan bahwa laporan tahunan digunakan sebagai dasar dalam pengawasan berkala maupun sewaktu-waktu. “Jika ditemukan ketidaksesuaian, PPPK dapat menerbitkan action plan hingga sanksi administratif,” tegas Wury.

Laporan tahunan, yang wajib disampaikan secara elektronik setiap tahun paling lambat 30 April, berisi informasi penting seperti daftar klien, realisasi PPL (Pengembangan Profesional Berkelanjutan), bukti keanggotaan asosiasi, hingga surat keterangan bekerja. Ketentuan ini merujuk pada PMK Nomor 175 Tahun 2022, yang memperkuat pengawasan profesi keuangan. Lebih dari sekadar pemenuhan kewajiban, laporan tahunan dinilai sebagai jembatan komunikasi antara konsultan pajak dan regulator.

“Kami memanfaatkannya untuk analisis risiko dan pemetaan profil konsultan berdasarkan kepatuhan serta kualitas layanan,” ujar Wury.

Sebagai bagian dari profesi keuangan strategis, konsultan pajak kini diposisikan sebagai penjaga integritas sistem keuangan nasional. PPPK bahkan tengah mengembangkan sistem pelaporan yang lebih sederhana dan real-time untuk meningkatkan efektivitas pengawasan.

“Profesionalisme, legalitas, dan akuntabilitas konsultan pajak menjadi kunci utama membangun sistem keuangan yang kredibel dan terpercaya,” kata Wury. (bl/alf)

PPPK Soroti Rendahnya Lulusan USKP yang Mendaftar Konsultan Pajak

IKPI, Jakarta: Kepala Bidang Perizinan dan Kepatuhan Penilai, Aktuaris dan Profesi Lainnya, Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) Kementerian Keuangan, Lury Sofyan, mengungkapkan tren positif dalam perkembangan profesi konsultan pajak di Indonesia. Hal ini disampaikannya dalam acara sosialisasi yang digelar bersama Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) secara virtual melalui Zoom Meeting pada Jumat (11/4/2025).

Lury menyampaikan bahwa data per Maret 2025 menunjukkan jumlah konsultan pajak di Indonesia terus mengalami peningkatan. “Komposisinya saat ini masih didominasi oleh laki-laki sebesar 62,92%, sedangkan perempuan mencapai 37,08%,” ujarnya.

Dari sisi kualifikasi, mayoritas konsultan pajak masih mengantongi sertifikasi tingkat A, disusul oleh tingkat B dan C. Sementara itu, segmen usia terbanyak berada pada rentang 31-40 tahun, mencerminkan dominasi generasi produktif dalam sektor ini.

Lury juga menyoroti tren positif dalam pelaksanaan Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP). “Tingkat partisipasi dan kuota peserta meningkat secara signifikan, begitu pula angka kelulusan. Ini mencerminkan minat yang tumbuh terhadap profesi ini,” jelasnya.

Namun, ia juga mencatat bahwa tingkat pendaftaran sebagai konsultan pajak setelah lulus ujian masih tergolong rendah. “Ini menjadi perhatian kami di PPPK. Kami mendorong para lulusan untuk segera mengambil izin praktik agar bisa berkontribusi secara langsung,” tambahnya.

Terkait pengawasan, Lury menjelaskan bahwa PPPK akan memperkuat pendekatan berbasis risiko. “Kami akan melakukan profiling risiko berdasarkan laporan tahunan dan berbagai informasi lain yang kami himpun. Konsultan pajak dengan kepatuhan tinggi akan mendapat kepercayaan lebih, sedangkan yang menunjukkan indikasi penyimpangan akan dibina atau dikenai sanksi administratif sesuai ketentuan,” tegasnya. (bl/alf)

Gandeng UKDW, IKPI Siapkan Generasi “Melek Pajak” Siap Hadapi Dunia Kerja

IKPI, Yogyakarta: Dalam upaya mendekatkan dunia pendidikan tinggi dengan kebutuhan nyata industri perpajakan, Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta. Penandatanganan MoU yang dilakukan oleh Ketua Umum IKPI Vaudy Starworld dan Rektor UKDW Yogyakarta Dr. Ing. Wiyatiningsih, S.T., M.T ini menjadi langkah awal dari kolaborasi strategis yang bertujuan meningkatkan kompetensi dan daya saing mahasiswa di bidang perpajakan.

Ketua IKPI Yogyakarta, Wahyandono, yang turut menyaksikan penandatanganan tersebut menyatakan bahwa kerja sama ini muncul dari kesadaran akan pentingnya penguatan kompetensi praktis mahasiswa sebagai respons terhadap dinamika industri perpajakan yang terus berkembang.

“Saat ini dunia perpajakan mengalami perubahan yang sangat cepat, baik dari sisi regulasi maupun teknologi. Mahasiswa perlu dibekali tidak hanya dengan teori, tetapi juga praktik yang sesuai dengan kondisi nyata di lapangan,” ujarnya, Jumat (18/4/2025).

Melalui MoU ini, IKPI melalui cabang Yogyakarta akan terlibat aktif dalam memberikan edukasi perpajakan melalui program Pelatihan Kompetensi Perpajakan yang diselenggarakan di UKDW. Selain itu, kerja sama ini juga menjadi wadah bagi para praktisi dan konsultan pajak untuk membagikan pengetahuan dan pengalaman mereka kepada civitas akademika, khususnya mahasiswa yang mengambil konsentrasi perpajakan.

“Lebih dari sekadar pelatihan, kolaborasi ini akan melahirkan berbagai bentuk kegiatan lain seperti kuliah umum, pengembangan teknologi metaverse untuk simulasi praktik perpajakan dan akuntansi, hingga program-program sosialisasi yang bisa dilakukan bersama mitra kampus,” katanya.

Menurutnya, UKDW menjadi mitra baru IKPI dalam membangun sinergi pendidikan dan praktik perpajakan. Dengan semakin terbukanya peluang kerja di sektor pajak dan meningkatnya jumlah wajib pajak di Indonesia, Wahyandono menegaskan pentingnya peran lembaga pendidikan dalam menyiapkan lulusan yang benar-benar siap kerja dan memahami nilai-nilai etika profesi.

“Di dalam pelatihan, kami tidak hanya membahas hukum formal dan materiil perpajakan, tetapi juga memperkenalkan kode etik profesi konsultan pajak. Ini penting, agar para lulusan tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga punya integritas dan tanggung jawab moral sebagai bagian dari ekosistem perpajakan nasional,” jelasnya.

Ia juga mengatakan IKPI juga membuka kemungkinan mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), melalui skema magang industri, proyek independen, penelitian terapan, hingga kewirausahaan berbasis perpajakan.

Pernyataan senada diungkapkan Rektor UKDW Dr. Ing. Wiyatiningsih, S.T., M.T. Ia berharap agar kerja sama ini bisa membawa dampak nyata bagi peningkatan mutu pendidikan dan kontribusi terhadap masyarakat.

“Penandatanganan MoU antara UKDW dan IKPI menjadi titik awal terbentuknya sinergi yang kuat dan berkelanjutan dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di bidang perpajakan,” ujarnya.

Ia berharap kerja sama ini akan membuka peluang besar bagi mahasiswa untuk meningkatkan kompetensinya melalui magang, kuliah tamu, pelatihan, serta sertifikasi yang relevan dengan kebutuhan industri.

“Kami percaya bahwa pertukaran pengetahuan dan pengalaman antara akademisi dan praktisi akan menjadi fondasi penting dalam mempersiapkan generasi muda yang tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga memiliki integritas dan wawasan etis dalam menjalankan profesinya. Semoga kerja sama ini menjadi model kolaborasi strategis antara dunia akademik dan profesional di Indonesia,” ujarnya. (bl)

 

Restitusi dan TER Buat Penerimaan PPh di Kanwil DJP Jatim III Turun 

IKPI, Jakarta: Kinerja penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) di wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III (Kanwil DJP Jatim III) mengalami tekanan hingga triwulan pertama 2025. Hingga 31 Maret 2025, penerimaan PPh tercatat hanya mencapai Rp1,79 triliun, mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp2,17 triliun.

Pelaksana Tugas Kepala Kanwil DJP Jatim III, YFR Hermiyana, menjelaskan bahwa penyebab utama penurunan ini adalah lonjakan restitusi atau pengembalian pajak di awal tahun serta implementasi kebijakan tarif efektif rata-rata (TER) untuk PPh Pasal 21. “Kedua faktor ini secara langsung memengaruhi jumlah pemotongan dan penyetoran pajak oleh pemberi kerja,” ujar Hermiyana dalam keterangan tertulis yang diterima pada Kamis (17/4/2025).

Sebagai informasi, penerapan TER sendiri mulai berlaku sejak 1 Januari 2024 melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 168 Tahun 2023. Sementara percepatan restitusi diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak (Perdirjen) PER-5/PJ/2023 dan diperkuat oleh UU KUP yang direvisi melalui Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007.

Penerimaan Pajak Masih di Jalur Target

Meski PPh mengalami kontraksi, total penerimaan pajak Kanwil DJP Jatim III masih menunjukkan capaian yang cukup signifikan. Hingga akhir Maret 2025, total realisasi penerimaan mencapai Rp6,4 triliun atau sekitar 15,85 persen dari target tahunan yang dipatok sebesar Rp40,4 triliun.

Kontribusi terbesar berasal dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang mencapai Rp4,3 triliun—atau setara 15,83 persen dari target PPN dan PPnBM sebesar Rp27,58 triliun.

Sementara itu, penerimaan dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) juga mencatatkan pertumbuhan, yakni sebesar Rp3,59 miliar. Menurut Hermiyana, pertumbuhan ini didorong oleh pembayaran pajak dari tahun-tahun sebelumnya.

Yang menarik, kategori “jenis pajak lainnya” justru melampaui ekspektasi. Dari target Rp84,36 miliar, realisasi penerimaan mencapai Rp236,80 miliar—melonjak hingga 280,69 persen.

Capaian tersebut banyak disumbang oleh penerimaan non-rutin seperti pelunasan tunggakan, sanksi administrasi, serta koreksi hasil pemeriksaan tahun lalu.

Langkah Strategis Hadapi Tantangan

Hermiyana menegaskan bahwa pihaknya tak tinggal diam. Kanwil DJP Jatim III berkomitmen untuk mengakselerasi strategi intensifikasi dan ekstensifikasi berbasis data, sekaligus memperkuat pengawasan serta layanan pajak yang responsif.

“Kami menyadari bahwa tantangan penerimaan tahun ini cukup kompleks, tapi kami akan terus menjaga kepercayaan masyarakat dan menggali potensi penerimaan secara berkeadilan dan berkelanjutan,” pungkasnya. (alf)

 

Di Panama City Bayar Pajak Sudah Bisa Pakai Bitcoin

IKPI, Panama: Ibu kota Panama, Panama City, mengambil langkah maju dalam adopsi teknologi finansial dengan secara resmi mulai menerima cryptocurrency sebagai alat pembayaran untuk berbagai layanan publik. Kebijakan ini menandai babak baru dalam transformasi digital sektor pemerintahan kota tersebut.

Wali Kota Panama City, Mayer Mizrachi, mengungkapkan bahwa pemerintah kota baru saja mengesahkan proposal yang memungkinkan kantor-kantor pemerintah lokal menerima pembayaran dalam bentuk aset digital. Masyarakat kini dapat membayar pajak, tiket, izin, hingga biaya layanan lainnya menggunakan Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), serta stablecoin seperti USDC dan USDT (Tether).

“Pemerintahan sebelumnya sempat mencoba mendorong undang-undang untuk hal ini di senat, tapi kami menemukan cara yang lebih sederhana tanpa perlu legislasi baru,” ujar Mizrachi, dikutip dari Decrypt, Kamis (17/4/2025).

Untuk menunjang kebijakan ini, pemerintah kota akan bekerja sama dengan lembaga perbankan yang telah memiliki infrastruktur guna menerima aset kripto dan langsung mengonversinya ke mata uang fiat. Kolaborasi ini bertujuan untuk memudahkan transisi serta menjaga kestabilan nilai transaksi bagi penerima layanan.

Langkah progresif Panama City ini berlangsung di tengah tren global yang semakin menerima cryptocurrency sebagai alat tukar sah, baik di sektor pemerintahan maupun swasta. Meski saat ini hanya beberapa jenis aset digital yang diterima, Mizrachi menegaskan bahwa kebijakan ini adalah awal dari transformasi digital layanan publik di kota tersebut.

Belum ada konfirmasi apakah jenis kripto lain akan ditambahkan dalam daftar di masa mendatang, namun inisiatif ini diyakini akan menjadi landasan penting menuju modernisasi sistem pembayaran publik di Panama. (alf)

 

id_ID