IKPI dan KACTAE Gelar Seminar Pajak Internasional di Korea University: Bangun Kolaborasi Pajak Global

(Foto: DOK. PP-IKPI)

IKPI, Seoul: Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) bersama Korean Association of Certified Tax Accountants Educators (KACTAE) sukses menyelenggarakan International Tax Seminar di kampus bergengsi Korea University, Seoul, pada Jumat (17/10/2025). Kegiatan ini menjadi tonggak baru dalam memperkuat hubungan profesional dan pertukaran pengetahuan di bidang perpajakan antara Indonesia dan Korea Selatan.

Acara dihadiri oleh anggota KACTAE dan IKPI, serta para mahasiswa dan dosen dari Korea University. Antusiasme peserta terasa sejak awal, dengan ruang auditorium yang penuh hingga akhir sesi. Seminar internasional ini menandai kelanjutan kerja sama akademik dan profesional yang sebelumnya telah dijalin antara IKPI dan KACTAE.

Dalam sambutannya, Ketua Umum IKPI Vaudy Starworld menegaskan pentingnya sinergi lintas negara dalam pengembangan profesi konsultan pajak di era globalisasi.

“Kolaborasi antara asosiasi profesional bukan sekadar pertukaran wawasan, tetapi juga jembatan untuk membangun saling pengertian dan kepercayaan di bidang perpajakan. Dunia usaha saat ini bersifat lintas batas, begitu pula tanggung jawab konsultan pajak,” ujar Vaudy. 

Vaudy menjadi pembicara pada sesi pertama dengan topik “Asosiasi dan Perkembangan Profesi Konsultan Pajak di Masing-masing Negara.” Ia menjelaskan transformasi besar yang dilakukan IKPI dalam membangun kompetensi, integritas, dan tata kelola organisasi yang sejajar dengan standar internasional.

Sesi kedua dilanjutkan oleh David Tjhai, yang membawakan materi tentang sistem perpajakan di Indonesia. David memaparkan dinamika reformasi pajak yang sedang berlangsung di Indonesia, termasuk upaya digitalisasi pelayanan dan peningkatan kepatuhan wajib pajak.

Peserta dari Korea terlihat sangat antusias, terutama saat membahas perbandingan kebijakan pajak antarnegara. Banyak yang mengajukan pertanyaan seputar mekanisme pemotongan pajak, sistem e-filing Indonesia, hingga peran konsultan pajak dalam mendukung transparansi fiskal. Akibat banyaknya interaksi, sesi tanya jawab berlangsung lebih lama dari jadwal yang direncanakan.

“Kami merasa senang melihat ketertarikan peserta terhadap sistem perpajakan Indonesia. Ini menjadi kesempatan baik untuk memperkenalkan profesionalisme konsultan pajak kita di panggung global,” kata Vaudy.

Melalui seminar ini, IKPI menegaskan komitmennya untuk aktif dalam forum internasional dan menjadikan konsultan pajak Indonesia berdaya saing global. Kolaborasi dengan KACTAE juga diharapkan membuka peluang riset bersama dan pertukaran pelatihan antarnegara di masa mendatang. (bl)

IKPI Apresiasi Layanan Digital dan Keterbukaan  di KPP PMA 2

(Foto: DOK. IKPI Pengda DKJ)

Jakarta, IKPI: Ketua Pengurus Daerah (Pengda) DKJ Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI), Tan Alim, mengapresiasi inovasi digital dan keterbukaan pelayanan di KPP Penanaman Modal Asing (PMA) 2, usai melakukan kunjungan kerja bersama jajaran pengurus pada Selasa (15/10/2025).

“Langkah seperti ini memperkuat kepercayaan dunia usaha terhadap sistem perpajakan Indonesia. Inovasi pelayanan harus terus beriring dengan peningkatan integritas,” ujar Tan Alim seusai pertemuan.

(Foto: DOK. IKPI Pengda DKJ)

Rombongan IKPI Pengda DKJ yang dipimpin Tan Alim terdiri atas perwakilan dari lima cabang di bawah koordinasinya. Mereka disambut langsung oleh Kepala KPP PMA 2 Abdul Azis, yang memaparkan kondisi terkini kantor, mulai dari struktur organisasi, jumlah pegawai, hingga profil 1.456 wajib pajak aktif yang sebagian besar bergerak di sektor industri pengolahan.

Dalam paparannya, Azis memperkenalkan sistem digital unggulan SAPA MADU (Sahabat Pajak dan Mitra Dialog Utama) aplikasi yang dirancang untuk menjembatani komunikasi dengan wajib pajak asing.

“SAPA MADU kami buat agar kendala bahasa dan komunikasi bisa diatasi dengan pendekatan teknologi. Tujuannya sederhana yakni pelayanan yang lebih ramah, cepat, dan transparan,” jelas Azis.

(Foto: DOK. IKPI Pengda DKJ)

Ia menambahkan, Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) dari sejumlah KPP di lingkungan PMA kini terpusat di KPP PMA 2, menjadikannya simpul penting dalam pelayanan pajak bagi investor luar negeri.

Kegiatan berlangsung dalam suasana akrab dan penuh canda tawa hingga siang hari, ditutup dengan sesi dialog interaktif dan foto bersama antara pengurus IKPI Pengda DKJ dan jajaran KPP PMA 2.

(Foto: DOK. IKPI Pengda DKJ)

Hadir dalam kunjungan tersebut, dari Pengda DKJ diwakili oleh Tan Alim, Mardi D. Muljana, Onny Ritonga, Ferry Halimi, dan Hery Juwana.

Sementara dari pengurus cabang hadir Franky Foreson (Ketua IKPI Cabang Jakarta Utara), Sustiwi (Bendahara IKPI Cabang Jakarta Timur), Edwin (Humas IKPI Cabang Jakarta Pusat), Lili Tjitadewi (Humas IKPI Cabang Jakarta Selatan), Devi Arista (Sie Sosial IKPI Cabang Jakarta Barat), dan Eddy Tamrin (Sie Pengembangan Program, Kapasitas, dan Diseminasi IKPI Cabang Jakarta Selatan). (bl)

Ketum IKPI Ingatkan Anggotanya Harus Adaptif Hadapi Isu Global

(Foto: DOK. PP-IKPI)

IKPI, Seoul: Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Ketua Umum (Ketum) Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) Vaudy Starworld menyerukan pentingnya kesiapan dan kemampuan adaptif bagi para konsultan pajak dalam menghadapi perubahan kebijakan fiskal dunia yang begitu cepat.

Pesan itu disampaikan Vaudy dalam forum kerja sama antara IKPI dan Korea Association of Certified Tax Attorneys by Examination (KACTAE) di Seoul, Korea Selatan. Acara ini merupakan bagian dari kunjungan balasan IKPI atas undangan resmi dari pihak KACTAE, setelah sebelumnya kedua organisasi menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama di Jakarta pada Mei 2025.

(Foto: DOK. PP-IKPI)

Vaudy memaparkan berbagai isu global yang kini memengaruhi kebijakan perpajakan di banyak negara, mulai dari perlambatan ekonomi, volatilitas harga komoditas, ketegangan geopolitik, hingga digitalisasi dan munculnya inovasi fintech.

“Krisis fiskal dan perubahan suku bunga dunia menciptakan tantangan besar bagi sistem perpajakan global. Para konsultan pajak harus tangguh, adaptif, dan terus mengasah kompetensi agar bisa menghadapi kompleksitas regulasi yang berubah begitu cepat,” ujar Vaudy.

(Foto: DOK. PP-IKPI)

Ia menegaskan, perubahan di bidang kebijakan dan administrasi perpajakan menuntut para tax intermediaries seperti konsultan pajak, pengacara pajak, dan penasihat fiskal untuk tidak hanya memahami aspek teknis, tetapi juga memiliki wawasan ekonomi makro dan kemampuan analisis strategis.

“Profesi konsultan pajak kini tidak lagi sekadar membantu klien menghitung kewajiban pajak. Lebih dari itu, mereka harus menjadi mitra strategis yang mampu memberikan pandangan komprehensif dalam pengambilan keputusan bisnis dan kebijakan fiskal,” tegasnya.

Vaudy menilai bahwa kerja sama internasional antara IKPI dan KACTAE menjadi salah satu cara untuk memperkuat daya saing profesi di tengah tekanan global tersebut. Melalui sharing knowledge dan exchange of experience, para profesional pajak di kedua negara dapat saling memperkaya wawasan dan membangun pemahaman lintas sistem perpajakan.

(Foto: DOK. PP-IKPI)

Selain itu, forum ini juga menjadi ruang penting untuk membangun jejaring global antarprofesional pajak, memperkuat integritas, serta menciptakan ekosistem perpajakan yang lebih adil dan efisien.

“Hanya dengan keterbukaan dan kolaborasi, profesi konsultan pajak bisa terus relevan. Kita perlu menyesuaikan diri dengan dunia yang bergerak cepat baik dari sisi teknologi, kebijakan, maupun tata kelola,” tambah Vaudy.

Kunjungan kerja sama ini sekaligus mempertegas komitmen IKPI untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas anggotanya melalui kemitraan strategis dengan berbagai asosiasi pajak internasional.

Vaudy berharap agar kerja sama IKPI dan KACTAE dapat terus berlanjut dengan kegiatan yang lebih substansial. “Semoga sinergi ini memberi manfaat nyata bagi pengembangan profesi konsultan pajak di kedua negara,” ujarnya. (bl)

Tan Alim: Sinergi Pajak Harus Dibangun di Atas Integritas

(Foto: DOK. IKPI Pengda DKJ)

IKPI, Jakarta: Ketua Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) Pengurus Daerah (Pengda) DKJ, Tan Alim, menegaskan bahwa sinergi antara konsultan pajak dan otoritas pajak hanya dapat terwujud apabila kedua belah pihak menjunjung tinggi integritas dan kepercayaan profesional.

Pernyataan itu disampaikannya dalam kunjungan silaturahmi IKPI Pengda DKJ ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Penanaman Modal Asing (PMA) 4, pada Selasa (15/10/2025).

“IKPI dan DJP adalah dua mitra strategis yang sama-sama berperan menjaga kredibilitas sistem perpajakan nasional. Sinergi hanya akan bermakna bila dibangun di atas integritas dan saling menghormati peran masing-masing,” ujar Tan Alim.

Rombongan IKPI disambut langsung oleh Kepala KPP PMA 4, Arman Imran, bersama para Kasie Pengawasan dan Supervisor Fungsional Pemeriksa.

Sementara itu, Arman Imran menekankan bahwa integritas merupakan fondasi utama pelayanan pajak yang adil dan berkeadilan. Menurutnya, kepercayaan publik terhadap DJP hanya bisa terjaga jika seluruh pihak, termasuk konsultan pajak, menegakkan standar etika yang sama.

“Integritas bukan hanya tanggung jawab internal DJP. Konsultan pajak juga bagian penting dari ekosistem kepatuhan. Dengan menjaga perilaku profesional, kita bisa bersama-sama membangun kepercayaan masyarakat terhadap sistem pajak,” ungkap Arman.

Selain itu, para pejabat KPP PMA 4 juga menyarankan agar anggota IKPI selalu mengenakan Kartu Tanda Anggota (KTA) saat melakukan kunjungan atau konsultasi di lingkungan DJP sebagai bentuk identitas profesional.

Menanggapi hal tersebut, Tan Alim menyambut baik usulan itu.

“Kami memahami pentingnya identitas profesional. Saran ini akan kami teruskan agar anggota IKPI tampil lebih tertib, kredibel, dan menunjukkan semangat kerja sama yang baik dengan otoritas pajak,” ucapnya.

Kunjungan yang berlangsung akrab selama lebih dari satu jam itu ditutup dengan sesi foto bersama serta komitmen untuk terus memperkuat komunikasi dan kolaborasi berbasis integritas antara DJP dan IKPI.

Hadir dalam kunjungan tersebut, dari Pengda DKJ diwakili oleh Tan Alim, Mardi D. Muljana, Onny Ritonga, Ferry Halimi, dan Hery Juwana.

Sementara dari pengurus cabang hadir Franky Foreson (Ketua IKPI Cabang Jakarta Utara), Sustiwi (Bendahara IKPI Cabang Jakarta Timur), Edwin (Humas IKPI Cabang Jakarta Pusat), Lili Tjitadewi (Humas IKPI Cabang Jakarta Selatan), Devi Arista (Sie Sosial IKPI Cabang Jakarta Barat), dan Eddy Tamrin (Sie Pengembangan Program, Kapasitas, dan Diseminasi IKPI Cabang Jakarta Selatan). (bl)

Pererat Kolaborasi Profesi, IKPI Hadiri Undangan KACTAE di Korea

(Foto: DOK. PP-IKPI)

IKPI, Korea: Dalam semangat mempererat hubungan profesi antarnegara, Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) menghadiri undangan resmi Korean Association of Certified Tax Accountants Examination (KACTAE) di Korea. Rombongan IKPI yang dipimpin oleh Ketua Umum Vaudy Starworld bersama jajaran pengurus pusat tiba di Korea pada Rabu (15/10/2025) malam waktu setempat, dan disambut langsung oleh delegasi KACTAE di bandara dengan penuh keramahan.

Kunjungan ini merupakan balasan dari pertemuan hangat sebelumnya di Jakarta, ketika pada 9 Mei 2025, IKPI menjamu rombongan KACTAE dalam jamuan makan malam penuh keakraban di Rumah Makan Padang Kebayoran Baru, Cilandak, Jakarta Selatan.

Dalam acara tersebut, Presiden KACTAE Jang Bowon memimpin delegasi Korea yang datang bersama sejumlah pengurus asosiasi. Mereka disambut langsung oleh Vaudy Starworld, jajaran Pengurus Pusat, serta Dewan Penasehat IKPI. Suasana pertemuan berlangsung hangat dan cair, diiringi hidangan khas Minang yang meninggalkan kesan mendalam bagi tamu dari Negeri Ginseng itu.

“Pertemuan di Jakarta menjadi awal hubungan baik yang kami bangun. Kini, melalui kunjungan ke Korea, kami ingin menindaklanjutinya dengan langkah konkret dalam bentuk kerja sama kelembagaan dan pertukaran pengetahuan profesional,” ujar Vaudy Starworld sesaat setelah tiba di Korea.

(Foto: DOK. PP-IKPI)

Selama kunjungan di Korea, rombongan IKPI dijadwalkan menghadiri diskusi bersama pimpinan KACTAE, benchmarking sistem sertifikasi konsultan pajak Korea, serta kunjungan ke lembaga pendidikan dan pelatihan pajak.

Kedua organisasi profesi ini berkomitmen memperkuat kolaborasi di bidang pengembangan kompetensi, sertifikasi, dan standardisasi etika profesi. Pertemuan juga diharapkan menghasilkan kesepakatan untuk penyusunan nota kesepahaman (MoU) sebagai dasar kerja sama jangka panjang.

“Kami ingin menjadikan hubungan ini sebagai model kolaborasi antarprofesi di Asia. Melalui sinergi dengan KACTAE, IKPI ingin membawa konsultan pajak Indonesia ke level global,” lanjut Vaudy.

Presiden KACTAE Jang Bowon menyampaikan apresiasi atas hubungan baik yang telah terjalin antara kedua organisasi.

“Kami sangat menghargai komitmen IKPI dalam memperkuat hubungan profesional antarnegara. Pertemuan ini bukan hanya mempererat persahabatan, tetapi juga membuka jalan bagi peningkatan kualitas profesi pajak di kawasan,” ujarnya.

Kunjungan ini menjadi simbol penguatan diplomasi profesi pajak antara Indonesia dan Korea Selatan sebuah langkah strategis menuju pengakuan internasional bagi profesi konsultan pajak Indonesia. (bl)

Komunitas Golfer IKPI Bangun Soliditas, Tawarkan Benefit Menarik dan Tarif Khusus di Lapangan Golf Ternama

(Foto: Departemen Humas PP-IKPI/Bayu Legianto)

IKPI, Bogor: Komunitas Golfer IKPI (KGI) menegaskan komitmennya untuk membangun komunitas yang tidak hanya aktif di lapangan, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi seluruh anggotanya.

Ketua KG IKPI Hendra Damanik menyebut, selain membentuk pengurus dan memperluas keanggotaan, komunitas ini tengah menjalin kerja sama dengan sejumlah lapangan golf agar anggota mendapat tarif khusus bermain di berbagai lokasi ternama.

“Kalau komunitas ini terbentuk, kita ingin bukan cuma wadah main bareng, tapi juga ada manfaatnya. Misalnya harga main golf jadi lebih murah untuk anggota,” ujar Hendra. Saat ini, KGI sudah menggandeng beberapa mitra lapangan golf, di antaranya Permata Sentul Golf (PSP), Sentul Highland, Riverside, dan Pringgodani Golf Driving Range di Halim Perdanakusuma, Jakarta. Bertahap kita akan perluas dan tambah Kerjasama dengan pihak lapangan golf dan driving range yang sifatnya simbiosis mutualisme, jd saling menguntungkan dan mendapatkan manfaat Bersama.

Melalui kerja sama tersebut, anggota KGI berhak menikmati harga khusus yang jauh lebih hemat dibanding tarif umum.

Berikut daftar tarif khusus anggota KG IKPI di Permata Sentul Golf (PSP):

* Senin (All Day): dari Rp695.000 menjadi Rp640.000

* Selasa–Jumat (Pagi): dari Rp970.000 menjadi Rp862.000

* Selasa–Jumat (Siang): dari Rp840.000 menjadi Rp762.000

* Sabtu (Siang): dari Rp1.510.000 menjadi Rp1.292.000

* Minggu (Siang): dari Rp1.320.000 menjadi Rp1.192.000

“Lumayan kan, selisihnya bisa sampai dua ratus ribu lebih murah. Ini benefit yang langsung dirasakan anggota,” ungkap Hendra.

Menurutnya, model kerja sama ini akan terus dikembangkan ke lapangan-lapangan lain agar anggota di berbagai daerah juga bisa memperoleh fasilitas serupa. Selain itu, komunitas juga tengah mengkaji skema iuran tahunan yang ringan dan transparan.

“Pasti ada iuran anggota, tapi harus ada timbal baliknya. Entah itu Rp500 ribu, Rp600 ribu, atau Rp1 juta per tahun, yang penting manfaatnya terasa. Kita akan kembalikan ke anggota dalam bentuk fasilitas dan harga main golf yang lebih murah,” ujarnya.

Saat ini, jumlah anggota KG IKPI yang telah terdaftar di grup komunitas mencapai 110 orang, dengan sekitar 50–60 anggota aktif di wilayah Jabodetabek. Sisanya tersebar di seluruh indonesia seperti Bali, Batam, dan Solo, Jogja, Surabaya, Pontianak dll yang juga rutin melakukan kegiatan golf di daerah masing-masing.

Hendra menambahkan, kegiatan monthly gobar (golf bareng bulanan) akan dijadikan agenda rutin dengan jadwal yang tetap, agar semangat kebersamaan terus terjaga.

“Kita ingin komunitas ini hidup. Minimal setiap bulan kita ada kegiatan. Entah di awal bulan, pertengahan, atau akhir yang penting rutin dan menyenangkan,” kata Hendra.

Ia juga membuka peluang kolaborasi dengan instansi maupun komunitas golfer dari lembaga lain, termasuk Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

“Kalau nanti komunitas kita sudah kuat, bukan tidak mungkin kita adakan friendly match dengan DJP. Sekaligus mempererat hubungan antarprofesional di bidang perpajakan,” ujarnya.

Dengan konsep kegiatan yang terjadwal dan manfaat nyata bagi anggotanya, KGI menegaskan dirinya bukan sekadar wadah bermain, tetapi juga wadah memperkuat jejaring, komunikasi, dan solidaritas antaranggota IKPI di seluruh Indonesia.

“Komunitasnya harus menyala,” kata Hendra. (bl)

KGI Ajak Golfer IKPI Seluruh Indonesia, Gelar Piala Bergilir dan Turnamen Antar Organisasi Profesi 2026

(Foto: Departemen Humas PP-IKPI/Bayu Legianto)

IKPI, Bogor: Komunitas Golfer IKPI (KGI) tengah menyiapkan langkah strategis untuk memperluas jaringan dan memperkuat eksistensi golfer di kalangan anggota IKPI seluruh Indonesia. Tahun 2025 akan menjadi momentum penting bagi komunitas yang dipimpin oleh Hendra Damanik ini.

“Alhamdulillah hari ini IKPI kembali mengadakan kegiatan GoBar Serempak Komunitas Golfer IKPI (KGI) di seluruh indonesia. Komunitas ini sebenarnya sudah diakomodir melalui WAG dari pertengahan tahun 2024 yang lalu, dan hari ini disahkan dan penunjukan Ketua Komunitas Golfer IKPI yang langsung dilakukan oleh Ketum IKPI bapak Vaudy Starword,” ujar Hendra saat ditemui usai kegiatan Golf Bareng (GoBar) di Permata Sentul Golf Club, Bogor, Senin (13/10/2025).

Ia menegaskan, rencana awal KGI akan membentuk susunan pengurus dulu untuk komunitas. Setelah itu, misi pertama kita adalah menjaring para golfer IKPI yang ada di seluruh Indonesia untuk bergabung di KGI.

Menurut Hendra, banyak anggota IKPI yang sebenarnya aktif bermain golf, namun belum tergabung dalam wadah komunitas. Ia menyoroti khususnya wilayah Surabaya, di mana jumlah golfer IKPI cukup besar namun baru sebagian kecil yang terdata.

“Terutama di Surabaya itu golfer-nya banyak, tapi belum ada yang terjaring. Baru empat atau lima orang yang masuk komunitas. Nah, fokus pertama kami tahun ini adalah menjaring tetem golfer ini dulu untuk mau bergabung dengan kominitas, dengan harapan komunitas kita makin kompak dan solid,” jelasnya.

Setelah basis anggota terbentuk kuat, KGI berencana menjalankan program kegiatan rutin bulanan berupa monthly match atau gobar antar anggota. Kegiatan ini akan menjadi wadah silaturahmi sekaligus untuk menbentuk ritme kegiatan para golfer di lingkungan IKPI.

“Kita akan coba trial dulu monthly gobar, tiap bulan antara 20–50 orang. Kalau sudah jalan, nanti kita buat turnamen tahunan — rencananya berbentuk Piala Bergilir “Piala Ketum” IKPI atau nama lain yang mewakili semangat kebersamaan antar cabang,” ungkap Hendra.

Format turnamen tahunan ini nantinya akan mempertemukan perwakilan para golfer dari berbagai cabang IKPI di seluruh Indonesia. Masing-masing cabang diharapkan memiliki minimal delapan golfer atau dua flight.

“Kalau komunitas sudah solid, tiap cabang harus punya golfer. Jadi semangatnya bukan hanya olahraga, tapi memperkuat ikatan antar anggota di seluruh daerah,” lanjutnya.

Tak berhenti di situ, KGI juga menyiapkan turnamen antar organisasi profesi yang rencananya digelar setiap enam bulan sekali. Beberapa organisasi profesi seperti PRADI, IAPI, dan asosiasi profesi keuangan lainnya yang juga memiliki komunitas golfer akan diundang berpartisipasi.

“Golfer dari berbagai organisasi profesi itu banyak. Jadi nanti akan seru kalau kita adu kemampuan di lapangan. Sekaligus memperluas jejaring antarprofesional,” tambahnya.

Melalui program-program ini, Hendra berharap KGI tidak hanya menjadi ajang rekreasi, tapi juga simbol solidaritas dan kolaborasi lintas profesi di bidang perpajakan dan keuangan.

“Golf ini bukan cuma soal pukulan dan skor, tapi tentang kebersamaan dan jejaring. Dari situ, profesionalisme kita juga tumbuh,” pungkasnya. (bl)

IKPI Galakkan Olahraga Lewat Kerja Sama Golf, Anggota Bisa Nikmati Harga Khusus di Permata Sentul Golf

(Foto: Departemen Humas PP-IKPI/Bayu Legianto)

IKPI, Bogor: Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) terus mendorong semangat hidup sehat dan kebersamaan di kalangan anggotanya. Salah satu langkah konkret dilakukan dengan menggandeng berbagai fasilitas olahraga untuk memberikan kemudahan dan potongan harga bagi anggota, khususnya di bidang olahraga golf.

Ketua Umum IKPI Vaudy Starworld menjelaskan, inisiatif ini merupakan bagian dari upaya organisasi dalam menggalakkan kegiatan olahraga di tubuh IKPI agar para anggota tetap aktif dan bugar di tengah padatnya aktivitas profesional.

“Selain mempererat silaturahmi antaranggota, kami ingin olahraga menjadi bagian dari budaya positif di lingkungan IKPI. Karena dengan tubuh yang sehat, kita bisa bekerja dan berkontribusi lebih baik,” ujar Vaudy di Bogor, Senin (13/10/2025).

Sebagai langkah awal, IKPI telah resmi menjalin kontrak kerja sama dengan Permata Sentul Golf (PSP) untuk periode hingga 31 Desember 2025. Dalam kerja sama tersebut, anggota IKPI mendapatkan harga khusus bermain golf di Permata Sentul Golf (PSP) baik pada hari kerja maupun akhir pekan.

Daftar tarif khusus tersebut antara lain:

• Senin (All Day): dari Rp695.000 menjadi Rp640.000

• Selasa–Jumat (Pagi): dari Rp970.000 menjadi Rp862.000

• Selasa–Jumat (Siang): dari Rp840.000 menjadi Rp762.000

• Sabtu (Siang): dari Rp1.510.000 menjadi Rp1.292.000

• Minggu (Siang): dari Rp1.320.000 menjadi Rp1.192.000

Selain dengan Permata Sentul Golf,

Vaudy mengungkapkan bahwa IKPI juga telah menjalin kerja sama dengan Pringgodani Golf Driving – Halim Perdanakusuma, serta tengah mempersiapkan perluasan kolaborasi dengan Gading Mas Driving Range Jakarta dan Riverside Golf (Ayana Group).

“Untuk Ayana Group, kerja sama ini bahkan kemungkinan akan diperluas hingga mencakup fasilitas hotel dan restoran. Jadi anggota IKPI tidak hanya mendapat potongan di lapangan golf, tapi juga bisa menikmati benefit di tempat menginap dan bersantap,” tambahnya.

Melalui jaringan kerja sama ini, IKPI berharap kegiatan olahraga tidak hanya menjadi sarana olahraga dan rekreasi, tetapi juga wadah memperkuat jejaring profesional antaranggota bahkan antar komunitas.

“Golf bukan sekadar olahraga, tapi juga ajang membangun relasi yang sehat, produktif, dan positif,” tutup Vaudy.

Lebih lanjut Vaudy mengungkapkan, untuk mendapatkan fasilitas harga tersebut setiap anggota hanya cukup menunjukan ID Card IKPI. “Anggota IKPI juga boleh membawa rekan dari mana saja untuk mendapatkan harga khusus tersebut. Artinya, mereka bisa “menggendong” rekan lainnya di luar IKPI,” kata Vaudy. (bl)

Gobar Serentak Jadi Awal Kebersamaan, Anggota IKPI Surabaya Wajib Merapat!

(Foto: DOK. Pribadi)

IKPI, Surabaya: Suasana hangat dan penuh semangat terasa dalam gelaran Golf Bareng (Gobar) serentak Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) yang digelar di empat wilayah Jabodetabek, Yogyakarta–Solo, Bali, dan Surabaya pada Senin (13/10/2025).

Koordinator Gobar untuk wilayah Surabaya, Hendarta Siswandi, mengapresiasi tinggi kegiatan yang menjadi momentum bersejarah lahirnya komunitas golfer IKPI tersebut.

“Luar biasa acara Gobar hari ini, karena menjadi titik awal kebersamaan komunitas golfer IKPI,” ujar Hendarta.

Menurutnya, Gobar serentak ini diikuti oleh sejumlah cabang IKPI dari berbagai daerah dan berhasil menciptakan suasana akrab lintas wilayah. Lebih dari sekadar olahraga, kegiatan ini menjadi ajang mempererat solidaritas dan memperluas jaringan profesional sesama konsultan pajak.

“Semoga acara Gobar ini bisa menjadi wadah mempererat kebersamaan anggota dan dapat memperluas jaringan kebersamaan,” tambahnya.

Hendarta juga mengajak seluruh anggota IKPI, khususnya di Cabang Surabaya, untuk ikut terlibat dalam kegiatan yang diselenggarakan Komunitas Golfer IKPI berikutnya. Ia menilai, sportivitas di lapangan golf dapat menjadi cerminan semangat kolaborasi di dunia kerja.

“Yuk, anggota IKPI Surabaya, jangan ketinggalan! Mari kita teruskan semangat ini dan jadikan Gobar sebagai tradisi positif untuk memperkuat kekompakan kita,” tegas Hendarta. (bl)

Gobar Serempak Tandai Terbentuknya Komunitas Golfer IKPI

(Foto: Departemen Humas PP-IKPI/Bayu Legianto)

IKPI, Bogor: Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) resmi membentuk Komunitas Golfer IKPI melalui kegiatan Gobar Serempak yang digelar serentak di Jabodetabek, Yogyakarta-Solo, Surabaya, dan Bali, Senin (13/10/2025). Acara ini menjadi momentum baru bagi organisasi profesi tersebut untuk mempererat silaturahmi antaranggota sekaligus memperkuat citra IKPI sebagai organisasi yang dinamis dan modern.

Ketua Umum IKPI, Vaudy Starworld, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini yang melibatkan empat wilayah besar secara bersamaan.

(Foto: Departemen Humas PP-IKPI/Bayu Legianto)

“Alhamdulillah, kita patut berbangga karena hari ini IKPI di berbagai daerah bergerak dalam semangat yang sama. Ini bukan sekadar kegiatan olahraga, tetapi simbol kebersamaan dan kekompakan seluruh anggota IKPI di Indonesia,” ujarnya saat membuka Gobar Serempak di Permata Sentul Golf Club, Bogor.

Vaudy menyampaikan apresiasi kepada Departemen Keagamaan, Sosial, Seni, dan Olahraga, khususnya Bidang Olahraga, panitia pelaksana, serta seluruh anggota IKPI di Jabodetabek, Yogyakarta-Solo, Surabaya, dan Bali atas dukungan dan partisipasinya.

(Foto: Departemen Humas PP-IKPI/Bayu Legianto)

Menurut Vaudy, komunitas ini dibentuk bukan semata karena kesamaan hobi bermain golf, tetapi sebagai wadah mempererat silaturahmi, membangun jejaring sehat, dan menanamkan nilai-nilai positif yang sejalan dengan profesi konsultan pajak.

“Golf mengajarkan kita banyak hal seperti fokus, integritas, sportivitas, dan strategi. Nilai-nilai itulah yang juga menjadi fondasi profesi konsultan pajak,” ujarnya.

Melalui Komunitas Golfer IKPI, Vaudy berharap terbangun ruang interaksi yang positif antaranggota dan sekaligus memperluas jejaring dengan mitra eksternal seperti dunia usaha, otoritas pajak, dan komunitas profesional lainnya.

(Foto: Departemen Humas PP-IKPI/Bayu Legianto)

“Dengan menjunjung tinggi etika dan profesionalisme, komunitas ini akan memperkuat citra IKPI sebagai organisasi yang terbuka dan adaptif terhadap perubahan,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Vaudy Starworld juga menunjuk Hendra Damanik sebagai Ketua Komunitas Golfer IKPI. Ia berharap Hendra dapat membawa komunitas ini menjadi wadah yang produktif dan inklusif bagi seluruh anggota IKPI di berbagai daerah.

Menanggapi amanah tersebut, Hendra Damanik menyatakan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan dan berkomitmen menjadikan komunitas ini lebih dari sekadar forum olahraga.

“Bagi kami, golf bukan hanya permainan, tetapi cara membangun kedekatan dan kerja sama antaranggota. Melalui Komunitas Golfer IKPI, kami ingin menghadirkan semangat baru bahwa profesionalisme dan kekeluargaan bisa berjalan seiring,” ujar Hendra.

(Foto: Departemen Humas PP-IKPI/Bayu Legianto)

Ia menambahkan, Monunitas Golfer IKPI akan mendorong kegiatan berkelanjutan seperti turnamen persahabatan, kegiatan sosial, dan pelatihan singkat bagi anggota.

“Kami ingin komunitas ini menjadi tempat tumbuhnya ide, kolaborasi, dan solidaritas lintas wilayah. Semoga semangat Gobar Serempak hari ini menjadi titik awal perjalanan panjang Komunitas Golfer IKPI di seluruh Indonesia,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Vaudy mengajak seluruh anggota untuk terus menjaga semangat kebersamaan dan menjadikan komunitas ini sebagai simbol energi positif.

“Dengan semangat yang sama di Jabodetabek, Bali, Yogyakarta-Solo, dan Surabaya, kita tunjukkan bahwa IKPI adalah organisasi yang dinamis, inklusif, dan solid di seluruh Indonesia,” pungkasnya. (bl)

id_ID