IKPI, Kathmandu: Rombongan Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) yang berjumlah hampir 30 peserta tiba di Kathmandu, Nepal, pada Sabtu (15/11/2025) dini hari waktu setempat. Kedatangan delegasi Indonesia ini disambut dengan suasana aman dan kondusif, meski Nepal sempat mengalami kerusuhan beberapa waktu lalu.
Wakil Ketua Umum IKPI, Nuryadin Rahman, yang memimpin langsung rombongan mewakil Ketua Umum Vaudy Starworld yang berhalangan hadir, memastikan bahwa kondisi Nepal kini terkendali sepenuhnya. Ia menegaskan bahwa perjalanan delegasi berjalan lancar dan seluruh peserta dalam keadaan baik.

“Kami tiba dengan selamat, dan situasi di Nepal sudah sangat aman. Aktivitas masyarakat kembali normal, sehingga pelaksanaan konferensi dipastikan berjalan tanpa hambatan,” ujar Nuryadi sesaat setelah mendarat.
Rombongan IKPI berangkat untuk menghadiri AOTCA Conference 2025 in Kathmandu, Nepal, sebuah konferensi internasional bergengsi yang mempertemukan para ahli perpajakan dari Asia dan Oceania. Tahun ini, konferensi mengangkat tema: “The Evolution of Tax Laws in Developing Countries and the Role of Tax Professionals.”
Konferensi dijadwalkan berlangsung pada 19–20 November 2025, dimulai pada pukul 14.00 WIB pada hari pertama dan berakhir pada 20.15 WIB di hari kedua. Ajang tahunan ini menjadi ruang diskusi penting terkait perkembangan regulasi perpajakan di negara-negara berkembang, sekaligus mempertegas peran strategis profesional pajak dalam dinamika ekonomi global.

Selain Nuryadin Rahman, sejumlah anggota dan pengurus IKPI turut hadir dalam rombongan IKPI, di antaranya, Ruston Tambunan, Presiden OTCA 2024–2025 dan Ketua Umum IKPI 2022–2024, dan David Tjhai, Ketua Departemen Hubungan Internasional IKPI
Kehadiran delegasi Indonesia dalam forum internasional ini diharapkan dapat memperkuat kontribusi IKPI di kancah global, sekaligus membuka ruang kolaborasi yang lebih luas dalam menghadapi tantangan perpajakan modern.
Dengan kondisi Nepal yang kembali stabil, para peserta kini bersiap mengikuti rangkaian konferensi yang diprediksi akan menghadirkan pemikiran-pemikiran strategis untuk masa depan perpajakan di kawasan Asia-Oceania. (bl)






