Menilik Fungsi Strategis Wakil Ketua Umum, Bukan Ban Serep dan Bukan Poster Pajangan di Dinding

Oleh: T Arsono (Timses Ruston -Lisa)

IKPI, Jakarta: Dalam struktur organisasi; pemerintahan atau dunia usaha, pimpinan tertinggi (ketua umum, presiden, dan direktur utama) mempunyai peran sentral yang banyak ditafsirkan banyak orang, sebagai posisi yang sulit untuk digantikan tugasnya oleh struktur di bawahnya. Peran wakil sering dianggap sebagai “pelengkap” seperti ban serep, atau poster pajangan yang di gantung dinding.

Pola pikir seperti itu merupakan pola pikir yang sudah usang “kolot”. Padahal struktur wakil ketua umum tidaklah demikian. Pembetukan pos posisi wakil ketua umum tentu terdapat tujuan yang ingin dicapai. Jadi wakil bukanlah hanya sebatas pajangan seperti poster photo di dinding, tetapi mempunyai fungsi yang hampir serupa dengan pimpinannya.

Ibarat pertandingan Euro 2024 yang ramai saat ini, ketua umum adalah kapten kesebelasan, mengatur irama dan strategi permainan. Sedangkan wakil ketua umum adalah “seorang libero”, menghalang serangan lawan untuk selanjutnya mengumpan kembali ke kapten dan selanjutnya bola diumpan kepada para striker.

Di dalam Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) jabatan wakil ketua umum diaktifkan kembali pada periode 2024-2029, sebelumnya posisi wakil ketua umum digantikan oleh sekretaris umum yang pada prinsip kerja dan kewenangannya sama dengan wakil ketua umum.

Di masa kepemimpinan Ruston Tambunan sebagai Ketua Umum IKPI, sekretaris umum mempunyai peran yang sangat penting di dalam organisasi. Artinya, ketua umum sering kali meminta sekretaris umum menggantikan perannya dalam setiap undangan eksternal disaat berhalangan hadir.

Bukan hanya itu saja, kegiatan cabang IKPI se-Indonesia dan kebijakan-kebijakan di dalam kesekretariatan juga dipercayakan penuh kepada sekretaris umum. Dengan demikian, peran wakil ketua umum/sekretaris umum menjadi sangat vital untuk sebuah asosiasi.

Dalam kontestasi pemilihan ketua umum IKPI periode 2024-2029, incumbent Ketua Umum IKPI Ruston Tambunan yang juga kembali mencalonkan diri sebagai ketua umum bergandeng-tangan bersama Lisa Purnamasari, juga merupakan Ketua Departemen Pendidikan di periode kepengurusannya untuk menjadi wakil ketua umum-nya.

(Foto: Istimewa)

Penunjukan itu bukan tanpa sebab, sebagai Ketua Departemen Pendidikan, Lisa telah menunjukan kinerja yang luar biasa. Tanggung jawabnya yang diembannya dibuktikan dengan menjalankan Tri Dharma perguruan tinggi.

Melalui programnya, Lisa telah berhasil melakukan penanda-tanganan MoU dengan 79 perguruan tinggi di-Indonesia. Berdasarkan MoU tersebut, lisa juga telah melaksanakan berbagai kegiatan kerja sama antara IKPI dengan perguruan tinggi baik berupa seminar, praktisi mengajar dan banyak program lainnya.

Bahkan di cabang-cabang IKPI, kerja sama dengan perguruan tinggi telah mendatangkan manfaat ekonomi yang cukup signifikan. Caranya dengan kerja sama penyelenggaraan kursus brevet dan lainnya. Dengan demikian, program IKPI untuk membantu perguruan tinggi mencetak lulusan yang siap kerja, bukan hanya menguntungkan untuk satu pihak, melainkan kedua belah sama-sama diuntungkan.

Dengan pengalamannya itu, Lisa juga tidak diposisikan sebagai “ban serep” oleh pasangannya. Kemampuan leadership yang sudah teruji, menjadikan Lisa Purnamasari bisa menggantikan tugas ketua umum apabila sedang berhalangan.

Kedekatan Lisa dengan anggota cabang IKPI di seluruh Indonesia juga tak perlu diragukan lagi. Sebagai pengurus pusat, Lisa merupakan sosok yang pandai bergaul dan menempatkan diri. Hal itu mempermudah dirinya masuk dan dikenal oleh seluruh pengurus dan anggota cabang IKPI se-Indonesia. Dengan demikian, Lisa merupakan sosok yang tepat untuk mendampingi Ruston pada periode kepengurusan IKPI mendatang.

Bahwa perjalanan Lisa dalam IKPI telah dimulai sejak tahun 1990-an, yakni saat pertama kali masuk manjadi anggota IKPI. Lisa juga dipercaya menjadi sekretaris konggres IKPI di Batam tahun 2009, sekretaris konggres IKPI di Makasar tahun 2014, dilanjutkan dengan sekretaris KOnggres IKPI di Batu (Malang) tahun 2019. Dan menjadi ketua panitia congress IKPI di Bali pada Agustus 2024 mendatang.

Beberapa prestasi Lisa Purnamasari yang patut dicatat adalah Kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia dan perusahaan – perusahaan swasta; Pengalaman dan prestasinya itu tentunya telah memberikan sumbangsih yang sangat lumayan bagi IKPI dan bisa dirasakan hingga saat ini.

Dengan demikian, dapat dikatakan Lisa Purnamasari sudah cukup matang menjadi wakil ketua umum IKPI periode 2024 – 2029. Beliau telah “mentas” dan “mentes” atau “telah matang dan mumpuni untuk duduk di posisi tersebut.

Bahwa di luar pekerjaan dan prestasi yang diraih, Lisa Purnamasari juga tetap merupakan sosok teladan bagi wanita Indonesia pada umumnya. Di samping kesibukannya – Lisa tetap menjalankan kodratnya sebagai seorang ibu yang tidak lupa memberikan perhatian kepada keluarga tercinta.

Harapannya, pasangan nomor (02) Ruston Tambunan – Lisa Purnamasari bisa menjadi berkah dan hadiah buat IKPI untuk bisa melanjutkan capaian yang telah diraih dan bersama-sama membenahi kekurangan yang masih ada.

Seperti kata pepatah, “Setiap masa akan datang sosok tepat”. Ruston Tambunan dan Lisa Purnamasari untuk IKPI Maju, Inklusif dan Mendunia.

 

en_US