IKPI, Jakarta: Berbicara tentang Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI), masyarakat akan berpikiran bahwa asosiasi itu “hanya” berurusan dengan masalah membantu wajib pajak di dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku. Tentu pendapat ini tidak salah.
Namun demikian, perlu diketahui bahwa anggota IKPI telah mencapai lebih dari 6,500 dan rata-rata bergelar Sarjana (S1) sebagian Magister (S2) dan pendidikan doktor (S3). Atas dasar tingkat pendidikan tersebut, anggota IKPI merupakan manusia yang cerdas dan sangat beruntung. Karena hingga saat ini tidak banyak masyarakat Indonesia yang mampu mengenyam pendidikan di bangku kuliah.
Berbicara seorang pemimpin, T Arsono Ketua Departemen Kerja Sama Luar Negeri IKPI yang juga sebagai Tim Sukses Pasangan Calon Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum IKPI periode 2024-2029 – Ruston Tambunan dan Lisa Purnamasari mengungkapkan, bahwa mengurus asosiasi dengan anggota cerdas, sesungguhnya tidak mudah, kenapa?. Banyak ide dan gagasan bahkan keinginan anggota yang harus didengar.
“Semua pemikiran dari anggota tentu selalu didengar oleh ketua umum sebagai pimpinan tertinggi asosiasi. Namun semua keinginan dan gagasan itu harus dikelola secara bijak, dan tidak boleh menyimpang dari AD/ART asosiasi,” kata Arsono melalui keterangan tertulisnya, Rabu (3/7/2024).
Dengan kondisi tersebut lanjut Arsono, dibutuhkan ketegasan seorang ketua umum. Karena, sebagai ketua umum tidak sekadar mengambil keputusan populis untuk menyenangkan hati anggota, apalagi jika keputusan itu akan membahayakan kesinambungan asosiasi. “Obral janji, pemberi harapan palsu (PHP) mungkin adalah keputusan populis. Namun keputusan itu bisa berisiko besar bagi kelangsungan hidup asosiasi (sustainability) dan harus dihindari,” ujarnya.
Menurut Arsono, memang asosiasi memerlukan biaya untuk menjalankan roda organisasi, namun kesejahteraan dan kemampuan ekonomi anggota juga harus menjadi perhatian penting. “Jadi kedua aspek itu harus dikelola ketua umum secara seimbang dan hari-hati (prudent).
Berdasarkan pertimbangan tersebut, Arsono menegaskan sebagai asosiasi konsultan pajak terbesar dan tertua di Indonesia haruslah dipimpin oleh orang yang profesional. Dia meyakini bahwa sosok tersebut ada pada pasangan calon nomor 02 (Ruston Tambunan – Lisa Purnamasari.
Arsono menilai Ruston-Lisa telah selesai dengan urusan pribadi-nya, bahkan sudah tidak terlalu sibuk dengan pekerjaannya dalam urusan SPT, pemeriksaan pajak, keberatan dan tidak mondar-mandir urusan banding dan/atau gugatan ke Pengadilan Pajak. “Jadi mereka adalah pasangan ideal yang mampu melaksanakan program kerja yang diamanahkan oleh Kongres IKPI,” katanya.
Menurutnya, selama kepemimpinan Ruston Tambunan (2022 – sekarang) IKPI menjadi sangat terhormat di berbagai kalangan, seperti pemerintah dan lainnya. Karena dalam berbagai kesempatan, IKPI menjadi satu-satunya asosiasi yang selalu diminta pendapatnya terkait kebijakan dan/atau peraturan perpajakan yang akan diterapkan oleh Pemerintah. Peran IKPI sebagaimana yang demikian, membuat IKPI sebagai asosiasi yang disegani namun bukan asosiasi yang dikasihani. “Tentu terminologi “disegani” dan “dikasihani” merupakan terminologi yang sangat berbeda,” ujarnya.
Diceritakan Arsono, dalam pertemuan International Tax Forum (ITF) di Legian, Bali pada 24-26 Oktober 2023 Ruston Tambunan (Ketua Umum IKPI) turut hadir sebagai narasumber bersama-sama tokoh-tokoh perpajakan nasional maupun internasional.
“Kita menyaksikan Bapak Febrio Kacaribu (Kepala BKF Kementerian Keuangan); Bapak Yon Arsal (Staf Ahli Kementerian Keuangan); Ibu Pande Putu Oka Kusuma Wardani (Kepala Pusat Kebijakan Pendapatan Negara),” katanya.
Dari level perpajakan internasional, kita juga melihat hadirnya, Brian Arnold (Senior Advisor Canadian Tax Foundation); Manal Corwin (Director of the Center for Tax Policy and Administration OECD); Melinda Brown (Senior Adviser OECD); Vikram Chand (Associate Professor of University of Lausanne) dalam forum tersebut.
Kehadiran Ruston di acara-acara itu, tentu bisa menggambarkan sangatlah besar kapasitas yang dimiliki Ketua Umum IKPI tersebut. “Tentu sebagai anggota IKPI kita akan merasa berbangga karena ketua umumnya selalu diundang di acara-acara besar nasional dan internasional,” ujarnya.
Selain itu kata Arsono, dari aspek kegiatan sosial keagamaan Ruston Tambunan sebagai Ketua Umum IKPI adalah orang tua dari seluruh anggota yang dengan tulus hati memberikan perhatian pada kegiatan sosial keagamaan. “Kita dapat melihat Pak Ruston Tambunan turut hadir dan membuka acara Dharma Santi di Bali. Dharma Santi adalah rangkaian perayaan hari Raya Nyepi yang secara filosofi mengadung makna untuk saling memaafkan antara sesama untuk mencari kedamaian. Nampak Pak Ruston Tambunan membuka acara Dharma Santi di Bali yang ditandai dengan dengan pemukulan gong,” katanya.
Dengan demikian, pada faktanya IKPI tidak hanya sibuk pada urusan pengelolaan asosiasi konsultan pajak. Karena, di dalam pengelolaannya membutuhkan leadership yang matang namun juga ketegasan seorang pemimpin yang mampu memberikan masukan terkait kebijakan perpajakan yang akan diterapkan pemerintah namun juga mampu mengayomi seluruh anggota dengan berbagai ragam agama dan keyakinan.