LCC Perpajakan 2025 IKPI jadi Ajang Asah Kemampuan yang Bernilai Besar

IKPI. Jakarta: Final Lomba Cerdas Cermat (LCC) Perpajakan 2025 yang digelar Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) pada Senin (25/8/2025) di Kantor Pusat IKPI, Pejaten, Jakarta Selatan, melahirkan pertarungan sengit antara tiga tim finalis. Dua tim dari Universitas Indonesia (UI) berhasil merebut juara 1 dan 2, sementara Politeknik Negeri Bali harus puas menempati posisi ketiga.

Meski tidak membawa pulang gelar juara utama, tim Politeknik Negeri Bali tetap bangga dengan pencapaian mereka. Salah satu anggota tim, I Made Acarya, menyebut LCC Perpajakan IKPI 2025 sebagai ajang berharga yang tak sekadar lomba, melainkan ruang untuk mengasah kemampuan sekaligus membangun pengalaman berkompetisi di tingkat nasional.

“LCC IKPI ini adalah lomba yang sangat seru untuk dipertandingkan. Dengan jumlah peserta mencapai 382 dari Sabang sampai Merauke, ajang ini menjadi salah satu kompetisi perpajakan terbesar skala nasional. Awalnya kami merasa tidak akan lolos ke babak-babak berikutnya, tapi astungkara hasilnya tidak mengecewakan,” ujarnya.

Menurut Acarya, susunan soal sudah disusun dengan baik dan bertahap. Babak penyisihan dimulai dengan pertanyaan yang cukup umum, kemudian meningkat ke soal kritis di babak best of three, hingga akhirnya di babak final peserta harus menghadapi pertanyaan yang rumit dengan waktu yang sangat terbatas.

“Pertanyaan di babak final cukup sulit bagi kami jika dikerjakan dalam waktu singkat. Namun itulah yang membuat lomba ini semakin menantang dan menegangkan. Semua peserta dipaksa untuk berpikir cepat sekaligus tepat,” katanya.

Acarya juga menekankan bahwa persiapan tim mereka tidak instan. Belajar rutin, mengikuti bimbingan dosen, serta dukungan dari IKPI Pengda Bali Nusra menjadi faktor utama yang membantu mereka melangkah jauh hingga babak final. “Kuncinya selalu belajar, mengikuti bimbingan, berdoa, dan yakin bahwa kita bisa,” tegasnya.

Meski akhirnya hanya meraih juara ketiga, ia menilai pengalaman yang diperoleh dari kompetisi ini sangat bernilai. Acarya berharap IKPI bisa terus menyelenggarakan LCC Perpajakan, meskipun tidak harus diadakan setiap tahun.

“Kalau terlalu sering bisa kehilangan daya tarik. Mungkin lebih baik dua, tiga, atau empat tahun sekali. Dengan begitu, mahasiswa akan benar-benar menantikan momen ini,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia juga mengapresiasi konsep penyelenggaraan tahun ini. Panitia menanggung seluruh akomodasi, sehingga mahasiswa dari berbagai daerah bisa ikut serta tanpa terbebani biaya. “Ini sangat penting agar kompetisi benar-benar terbuka untuk semua, termasuk mahasiswa dari pelosok,” tambahnya.

Di akhir, Acarya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada panitia IKPI yang telah menyambut para peserta dengan ramah. “Semoga dengan acara ini kita bisa membentuk jaringan positif yang semakin besar. Sukses selalu untuk IKPI,” ujarnya. (bl)

 

id_ID