IKPI Tangsel Bangun Sinergi dan Semangat Baru Lewat Kegiatan Kebersamaan di Labuan Bajo

IKPI, Labuan Bajo: Dalam upaya memperkuat ikatan antaranggota serta menyegarkan kembali semangat setelah melewati masa padat pelaporan pajak tahunan, Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) Cabang Tangerang Selatan (Tangsel) mengadakan kegiatan kebersamaan dan penyegaran (refreshing) di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, mulai dari tanggal 8 hingga 12 Juni 2025, dan diikuti oleh 13 anggota aktif.

Dipilihnya Labuan Bajo sebagai lokasi kegiatan bukan semata-mata karena pesona alamnya, tetapi juga sebagai simbol semangat baru, ketenangan batin, dan ruang terbuka yang memberi inspirasi bagi para profesional perpajakan yang selama ini bergelut dengan kesibukan tinggi, terutama pada periode pelaporan SPT Tahunan. Di tengah tantangan profesi, kegiatan ini menjadi ruang jeda yang dimanfaatkan untuk membangun kembali energi kolektif, menjalin keakraban, serta mempererat sinergi antaranggota dan pengurus.

Ketua IKPI Tangerang Selatan, Rully Erlangga menjelaskan bahwa kegiatan ini memiliki dimensi strategis dalam menjaga kohesi organisasi.

“Kami ingin memastikan bahwa semangat kerja tim dibangun di atas pondasi yang kuat: rasa saling percaya dan kebersamaan. Labuan Bajo bukan sekadar destinasi, tapi simbol dari semangat baru yang kami bawa pulang,” ujarnya.

Beradaptasi di Gerbang Flores

Rombongan IKPI Tangsel tiba di Labuan Bajo pada 8 Juni 2025 dan menghabiskan hari pertama untuk beristirahat, orientasi kegiatan, serta menikmati suasana kota pelabuhan yang menjadi gerbang utama ke keajaiban-keajaiban alam Nusa Tenggara Timur. Hari ini dimanfaatkan untuk membangun suasana santai sekaligus menyamakan persepsi tentang rangkaian kegiatan yang akan dijalani.

Snorkeling, Pulau Pasir, dan Lautan Kristal

Memasuki hari kedua, peserta memulai petualangan bahari dengan menyusuri Laut Flores menuju Pulau Sebayur. Pulau ini dikenal akan keindahan bawah lautnya yang luar biasa. Aktivitas snorkeling menjadi pembuka kegiatan, memberikan pengalaman menyegarkan sambil menikmati keanekaragaman terumbu karang dan ikan tropis berwarna-warni.

Perjalanan dilanjutkan ke Pulau Taka Makasar, sebuah pulau pasir unik yang hanya muncul ketika laut surut. Dengan bentuk menyerupai sabit dan air laut sebening kristal, tempat ini menjadi lokasi favorit untuk berenang dan berfoto. Suasana santai dan ceria mendominasi hari kedua, memperkuat semangat kebersamaan dalam nuansa wisata bahari.

Tiga Teluk Ikonik, Pantai Merah Muda, dan Naga Purba

Hari ketiga merupakan puncak dari seluruh rangkaian eksplorasi. Pagi hari, rombongan mendaki Pulau Padar, ikon wisata dunia yang terkenal dengan panorama tiga teluk berbentuk melengkung dengan gradasi warna laut yang menakjubkan. Dari puncak bukit, peserta menikmati pemandangan spektakuler yang memberikan kesan mendalam dan menjadi simbol refleksi atas perjalanan organisasi.

Setelah menikmati panorama Padar, perjalanan dilanjutkan ke Pink Beach, pantai berpasir merah muda yang langka dan eksotis. Aktivitas berenang dan snorkeling di perairan jernih menjadi pelengkap liburan yang penuh warna. Tak hanya relaksasi, momen ini juga memberi ruang diskusi ringan dalam suasana santai.

Petualangan dilanjutkan ke Pulau Komodo, habitat asli hewan purba langka, komodo. Dengan didampingi pemandu profesional, peserta menjelajahi jalur tracking dan menyaksikan langsung komodo dalam kehidupan alaminya. Pengalaman ini bukan hanya mendebarkan, tapi juga edukatif.

Menjelang sore, rombongan menuju Pulau Kelor, pulau kecil dengan pemandangan alam yang masih asri. Beberapa peserta mendaki bukit kecil di pulau ini untuk menikmati pemandangan matahari terbenam yang memesona. Hari ketiga ditutup dengan suasana syahdu dan penuh rasa syukur.

Trekking ke Desa Adat di Atas Awan

Memasuki hari keempat, kegiatan bergeser dari wisata bahari ke pengalaman budaya dan alam pegunungan. Peserta melakukan perjalanan darat dan trekking menuju Kampung Adat Waerebo, desa tradisional di atas pegunungan Flores yang hanya dapat diakses dengan berjalan kaki selama beberapa jam.

Setibanya di sana, rombongan disambut dengan hangat oleh warga lokal. Peserta diperkenalkan dengan budaya khas masyarakat Waerebo, termasuk rumah adat berbentuk kerucut yang dikenal sebagai Mbaru Niang. Di sini, suasana kekeluargaan terasa sangat kuat. Tidak hanya menjadi tamu, para anggota IKPI merasakan langsung kehidupan masyarakat adat yang sederhana namun penuh nilai.

Malam di Waerebo menjadi momen kontemplatif. Di dalam bangunan tradisional sambil menikmati hidangan malam hari yang disediakan oleh penduduk setempat, peserta bercengkrama dengan sesama pengunjuk desa waerebo baik dari wisatawan lokal maupun internasional dengan suasana yang akrab dan penuh kehangatan. Hari kelima, sebelum kembali ke Labuan Bajo, peserta menyempatkan diri untuk menikmati sarapan pagi yang juga telah disediakan oleh penduduk setempat, sederhana namun terasa nikmat karena suasana yang indah dikawasan desa yang dijuluki “desa di atas awan”.

Investasi Relasional

Kegiatan ini membuktikan bahwa organisasi yang kuat dibentuk tidak hanya oleh struktur, tetapi juga oleh hubungan emosional dan komunikasi yang sehat di antara para anggotanya. Rangkaian aktivitas ini menjadi sarana memperkuat relasi personal, membangun kembali semangat kolektif, dan menciptakan sinergi baru yang diharapkan dapat tercermin dalam kinerja organisasi ke depan.

Kehangatan yang dibangun selama perjalanan ini, menurut Rully, adalah bekal penting dalam menghadapi tantangan-tantangan profesional yang semakin kompleks.

“Kami percaya, hubungan yang kuat di antara anggota akan memperkuat kinerja tim. Semangat kebersamaan yang kami bangun di Labuan Bajo ini akan kami bawa ke dalam aktivitas organisasi ke depan,” ujarnya. (bl)

en_US