IKPI, Jakarta: Dalam sesi pelatihan penulisan artikel, Dr. Irwan Wisanggeni yang digelar secara daring oleh Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) Selasa (23/12/2025) ditegaskan bahwa judul memiliki peran penting sebagai pintu pertama pembaca memasuki sebuah tulisan. Karena itu, kesalahan umum penulis pemula yakni membuat judul panjang, kaku, dan terlalu teknis perlu dihindari.
Dosen yang juga merupakan Anggota IKPI ini juga menyatakan, sebuah judul idealnya, pertama, singkat namun bermakna, sehingga mudah diingat dan tidak melelahkan pembaca.
Kedua, membangkitkan rasa ingin tahu, tanpa harus memanipulasi atau berlebihan.
Ketiga, mengandung unsur kebaruan, sehingga pembaca merasa memperoleh perspektif baru.
Keempat, tetap relevan dengan isu yang sedang berkembang, terutama isu yang memiliki dampak luas.
Ia mencontohkan sejumlah judul opininya yang pernah dimuat media nasional, seperti “Jalan Terjal Penerimaan Pajak”, “Jejak Insentif Pajak”, dan “Kaji Ulang PTKP”. Judul-judul tersebut singkat, langsung pada inti isu, namun tetap mengundang pembaca untuk mengetahui lebih jauh.
Irwan juga menekankan bahwa tulisan untuk media umum tidak perlu terlalu teknis. Pendekatan makro, analitis, namun mudah dipahami, dianggap lebih efektif.
“Kalau menulis untuk publik, jangan terlalu rumit. Gunakan bahasa yang sederhana, tapi tetap memberikan pencerahan,” ujarnya.
Sementara itu, untuk tulisan ilmiah seperti jurnal atau publikasi internasional, menurut Irwan, diperlukan struktur berbeda: metodologi jelas, data kuat, dan analisis mendalam.
Ia juga kembali mengingatkan pentingnya membaca sebagai fondasi menulis.
“Makin banyak membaca, makin terbentuk logika dan bahasa tulisan. Dari situ, tulisan akan mengalir dengan sendirinya,” katanya. (bl)
