IKPI, Jakarta: Ketua Umum Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI), Vaudy Starworld, mengumpulkan ratusan akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang juga merupakan anggota IKPI, Jumat (2/5/2025). Kegiatan yang digelar secara daring ini bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional dan menjadi tonggak awal dalam upaya menjadikan IKPI sebagai Center of Knowledge di bidang perpajakan nasional.
“Ini adalah langkah pertama. Kita ingin IKPI menjadi pusat pengetahuan perpajakan, dan itu perlu proses. Hari ini kita kumpulkan dosen, pengajar, atau akademisi yang juga anggota IKPI,” ujar Vaudy dalam sambutannya.
Lebih dari 100 peserta hadir dalam forum ini, yang menjadi wadah awal bagi para akademisi untuk berkolaborasi aktif dalam pengembangan kajian dan diskursus perpajakan. Vaudy menyebutkan bahwa kegiatan ini dilakukan karena momen yang tepat setelah masa pelaporan SPT Tahunan dan bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional.
Dalam diskusi, Vaudy mengajak para akademisi untuk berkontribusi dalam tiga hal penting:
• Membahas dan mengkritisi peraturan perpajakan serta penerapannya di lapangan, dengan tujuan memberikan masukan kepada pemerintah.
• Menyusun kajian ilmiah dan analisis terhadap regulasi yang berpotensi tidak sesuai kondisi nyata.
• Mempublikasikan ulang tulisan akademik yang pernah dimuat di jurnal kampus ke platform IKPI.
“Para dosen ini sudah terbiasa menulis artikel dan jurnal. Kita ingin tulisan mereka bisa dipublikasikan ulang, dan bahkan ke depan dibuat kajian-kajian baru yang ditujukan untuk IKPI,” jelas Vaudy.
Saat ini pengurus pusat khususnya Departemen IT tengah mempersiapkan peluncuran tampilan baru website IKPI yang rencanannya dilakukan pada Agustus mendatang. Tampilan website tersebut nantinya akan memuat ruang diskusi dan kelompok tematik yang memungkinkan anggota membahas berbagai isu perpajakan secara lebih fokus dan produktif.
Peserta kegiatan menunjukkan antusiasme tinggi terhadap inisiatif ini serta memberikan masukan-masukan untuk rencana ini. Menurut Vaudy, mereka merasa dihargai dan diberi ruang oleh organisasi untuk berkontribusi secara nyata.
“IKPI kini memberikan panggung bagi para akademisi. Kalau ada kajian penting, kita akan buat forum diskusi lanjutan hingga bisa disampaikan ke otoritas pajak,” ungkapnya.
Di akhir pertemuan, ia mengajak seluruh anggota IKPI yang berprofesi sebagai dosen atau akademisi untuk bergabung dalam gerakan kolaboratif ini. “Ayo, siapa pun dosen yang tergabung di IKPI, mari ikut serta. Ini panggilan untuk membangun perpajakan Indonesia yang lebih kuat dan berbasis pengetahuan,” katanya. (bl)