Fun Tax Tic 2025: Sepuluh Mahasiswa Terbaik Siap Adu Gagasan di Final Call for Papers IKPI Depok

IKPI, Depok: Sepuluh peserta terbaik dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia resmi diumumkan sebagai finalis lomba Call for Papers (CFP) dalam rangka HUT ke-10 Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) Cabang Depok.

Ketua Pelaksana Fun Tax Tic 2025, Herwikson Sitorus, menjelaskan bahwa finalis tersebut telah melalui proses seleksi ketat dari sekitar 30 karya ilmiah mahasiswa yang dikirimkan dari berbagai perguruan Indonesia.

(Foto: Departemen Humas PP-IKPI/Bayu Legianto)

“Ini ajang perdana, dan antusiasmenya luar biasa. Dari puluhan peserta disaring jadi 15 besar, dan kini sudah diputuskan 10 besar yang akan mempresentasikan karya ilmiahnya secara langsung. Mereka berasal dari berbagai daerah, dari Malang, Surabaya, Jogja, NTT, Jakarta, hingga Depok,” ungkap Herwikson, Rabu (10/7/2025).

Berikut daftar 10 Besar Call for Papers Fun Tax Tic 2025:

1. Alfi Lailatul Fitriyah – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

2. Bella Cyntia – Universitas Pancasila

3. Binti Laelatul Magfuroh – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

4. Calista Verginia Karlan – Universitas Brawijaya

5. I Putu Premaditya Gosri Perdana – Universitas Negeri Yogyakarta

6. Maria Dwivonia Nurti – STIE Yapan Surabaya

7. Pablo Dwip S. Ananta Siregar – Universitas Indonesia

8. Rio Fernando Alexander – Universitas Indonesia

9. Susana Argentina Melisa – STIE Yapan Surabaya

10. Yulia Via Nur Afifah – Universitas Mercu Buana Yogyakarta

(Foto: Departemen Humas PP-IKPI/Bayu Legianto)

Herwikson menjelaskan bahwa dari 10 para finalis ini akan dipilih 4 Juara yang akan diumumkan pada tanggal 20 Juli 2025, di mana dewan juri akan memilih menentukan Juara 1, Juara 2, Juara 3 hingga Juara Favorit. Dewan juri dalam Call For Paper ini berasal dari lintas kalangan:

• Nur Hidayat, praktisi konsultan pajak dari IKPI

• Astrid, akademisi dari Universitas Brawijaya

• Eko, Kepala KPP Cimanggis

• Ari Widodo, akademisi dari Universitas Indonesia

Tujuh kriteria utama digunakan dalam penilaian, antara lain inovasi dan kreativitas, penguasaan materi, Struktur persentasi dan penulisan, kekuatan teori, penggunaan media persentasi, penampilan sikap dan bahasa tubuh, hingga ketepatan waktu.

(Foto: Departemen Humas PP-IKPI/Bayu Legianto)

Menurut Herwikson, kegiatan ini merupakan langkah nyata IKPI Depok dalam “membumikan IKPI” di kalangan akademik nasional, sebagaimana arahan Ketua Umum IKPI, Vaudy Starworld.

“Kami ingin agar mahasiswa ini nanti mengenal lebih dekat IKPI dan bisa bergabung sebagai anggota ketika mereka sudah menjadi konsultan pajak profesional, karena mahasiswa adalah bibit awal calon-calon konsultan pajak yang perlu dijangkau sejak dini” tambahnya.

Sekadar informasi, sebagian besar peserta berasal dari jurusan administrasi fiskal, perpajakan dan akuntansi perpajakan, menjadikan ajang ini sangat relevan untuk menumbuhkan potensi dan semangat profesionalisme sejak dini.

IKPI Cabang Depok berharap inisiatif ini dapat dilanjutkan oleh cabang-cabang IKPI lainnya dan menjadi tradisi akademik yang memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan profesi konsultan pajak di Indonesia. (bl)

 

 

 

 

en_US