IKPI, Jakarta: Memasuki hari ke-34 masa kampanye pasangan calon (paslon) ketua umum, calon ketua umum dan ketua pengawas Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) suasana semakin memanas. Nampak para pendukung pasangan calon menyampaikan kelebihan dari pasangan yang didukungnya, dan ada juga pendukung yang menjatuhkan pasangan calon lainnya dengan memberikan narasi negatif
Narasi-narasi yang menjatuhkan tersebut terus berkembang di WhatsApp grup, dan bahkan hingga ke dunia nyata seperti menghasut anggota dengan memberikan kesan negatif kepada paslon lain, dan mengajak mereka untuk mendukung paslon yang dijagokannya.
Model kampanye seperti itu rasanya tidak baik dilakukan, apalagi IKPI merupakan organisasi konsultan pajak profesional yang sepak terjangnya diakui dan menjadi barometer asosiasi sejenis baik ditingkat nasional maupun internasional.
Seharusnya, kongres-kongres IKPI terdahulu menjadi pelajaran berharga di mana kampanye negatif bukan hanya menimbulkan efek kebencian terhadap seseorang tetapi juga menimbulkan perpecahan yang merugikan organisasi itu sendiri.
Buntutnya, ketidakpuasan akan hasil kongres menjadikan pasangan calon dan para pendukungnya memutuskan keluar dari IKPI dan membentuk asosiasi baru sejenis. Apakah kasus-kasus seperti itu mau di ulang setiap lima tahun? Jawabnya adalah tidak.
Tetapi ada cara yang harus dilakukan agar keluarga besar IKPI tetap utuh baik itu di pra maupun pasca kongres, yakni dengan mengedepankan sopan santun berkampanye dan tidak menebarkan kebencian dan kabar bohong terhadap paslon lawan.
Belajar dari kongres-kongres sebelumnya dan tentu dengan menjunjung tinggi profesionalitas dan kecintaan terhadap IKPI, Ruston Tambunan yang merupakan incumbent dalam kontestasi ini, bersama Lisa Purnamasari mengajak para pendukung dan tim suksesnya untuk melakukan kampanye santun.
Karena, semua kontestan yang bertarung di dalam kongres ini mempunyai tujuan yang sama yakni membesarkan serta mengharumkan IKPI di tingkat nasional maupun internasional. Yang perlu di garis bawahi adalah, IKPI adalah organisasi professional non-profit di mana seluruh pengurusnya tidak mendapatkan gaji tetapi harus bekerja tulus dan Ikhlas untuk kepentingan organisasi.
Oleh karenanya, bagi Ruston-Lisa, memperlakukan semua anggota tanpa membedakan apakah cabang tersebut mengusulkan atau tidak serta tidak membedakan generasi dalam kegiatan kampanye sebab hal itu berpotensi menimbulkan polarisasi yang merugikan persatuan dan kesatuan anggota yang sudah guyub penuh dengan rasa kekeluargaan.
Bahkan, Ruston lisa tidak mau mengkotak-kotakan cabang-cabang pendukung paslon tertentu, karena baginya semua adalah organ IKPI yang harus dipertahankan dan dihormati secara utuh tanpa ada perbedaan. Apalagi perbedaan itu hanya ada di saat kongres saja.
Untuk itu, Ruston-Lisa dalam kampanyenya lebih mengedepankan silaturahmi kepada 42 cabang IKPI bak secara luring maupun daring. Hal itu dirasakan lebih efektif untuk mendengar dan menyerap aspirasi anggota ketimbang menggaungkan dukungan berdasarkan jumlah cabang maupun generasi sebab pada akhirnya yang berdaulat adalah anggota di bilik suara.
Ruston yang hingga nanti dinyatakan demisioner oleh pimpinan sidang masih menjadi Ketua Umum IKPI dan Lisa Purnamasari Ketua Departemen Pendidikan IKPI, memperlakukan semua anggota dengan cara-cara yang sama, hal ini sangat nampak sekali ditengah masa kampanye pun mereka tetap menjalankan tugasnya bahkan telah menandatangani 4 MoU pada masa kampanye yang di inisiasi oleh cabang dari 81 MoU yang sudah digapai hingga saat ini
Anggota IKPI saat ini yang sudah hampir mencapai 7000 dan semuanya tersebar di 42 cabang di seluruh Indonesia harus mendapatkan perlakuan yang sama dalam kontestasi ini agar setiap anggota mendapatkan informasi yang untuh untuk memantapkan pilihannya.
Hal itu harus dilakukan, karena setiap anggota mempunyai hak yang sama dalam berkontribusi untuk memajukan IKPI dan profesi konsultan pajak yang terhormat dan mulia officium nobile. Perlakuan tersebut didasari pada kesadaran dan pemahaman yang baik atas tiga butir tujuan perkumpulan dan dinamika organisasi sehingga Ruston-Lisa tidak pernah membedakan mana cabang yang mengusulkan dan mana cabang yang tidak mengusulkan serta tidak membedakan generasi apakah senior, milenial atau gen Z sebab pemisahan tersebut cenderung akan berpotensi mengganggu rasa kekeluargaan yang sudah berhasil dibangun bersama sejak 27 Agustus 1965 hingga saat ini.
Sesungguhnya, Ruston-Lisa sangat menyayangkan narasi-narasi yang mengangkat topik dukung mendukung dari ketua cabang dan perbedaan generasi dalam kontestasi ini. Sebab hal itu tidak sehat dan berpotensi menimbulkan polarisasi yang bertentangan dengan tujuan perkumpulan khususnya butir ketiga sebagaimana diamanatkan oleh Anggaran Dasar Perkumpulan
Kampanye gembira dan silaturahmi Ruston-Lisa mendengar dan menyerap aspirasi bukan dalam konteks dukung mendukung, tetapi lebih pada upaya membangun demokrasi IKPI yang sehat dan dewasa, itulah sebabnya dalam pertemuan tatap muka paslon 02 dengan anggota di Bali serta pertemuan yang sudah dijadwalkan dengan tujuh cabang di wilayah Pengda DKI Jakarta, tiga cabang diwilayah Pengda Jawa Timur adalah berlaku untuk seluruh anggota serta dilanjutkan dengan silaturahmi secara daring pada 8, 9 dan 10 Agustus 2024.
Semangat ini tentu didasari pada butir ketiga dari tujuan perkumpulan yakni “Memupuk dan mempererat rasa persaudaraan serta rasa kekeluargaan antar anggota untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan anggota”.
Silaturahmi yang dilakukan Ruston-Lisa untuk mendengar dan menyerap aspirasi yang sudah berjalan di Bali dirasakan sangat produktif, anggota dengan antusias mendengarkan pemaparan singkat beliau dan dilanjutkan dengan tanya-jawab.
Pada sesi tersebut pun terlihat acara berlangsung sangat dinamis dan penuh dengan rasa kekeluargaan, di mana tim paslon 02 yang terdiri atas Ruston Tambunan, Lisa Purnamasari, Alwi, T Arsono, Lani Dharmasetya, Henri PD Silalahi, Norman Wijayantoko, Suminarto Basuki dan Iman Julianto memberikan jawaban terhadap pertanyaan peserta dan memberikan informasi apa yang sudah dikerjakan oleh pengurus dan apa yang akan dikerjakan lima tahun kedepan untuk membangun dan mempertahankan IKPI yang semakin kuat, inklusif dan mendunia
Suasana silaturahmi Ruston-Lisa mendengar dan menyerap aspirasi anggota digambarkan oleh T Arsono dalam tulisannya yang telah diberitakan pada media ini dengan judul “Jaring Aspirasi Anggota, Ruston-Lisa Silaturahmi dengan IKPI Bali”.
Tim paslon 02 mengucapkan terimakasih kepada tokoh IKPI Bali yakni I Kadek Agus Ardika dan Ketua Cabang Denpasar I Made Sujana yang telah bersedia mengumpulkan rekan rekan anggota di Bali untuk berkumpul dan berdiskusi meskipun tanpa bobot PPL, anggota Bali begitu antusias meskipun pada saat itu adalah hari raya Purnama anggota yang hadir cukup banyak, sekali lagi kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh anggota IKPI Bali.
Dukungan dan simpati dari anggota dari empat puluh dua cabang IKPI yang menginginkan dan menempatkan IKPI sebagai profesi yang terhormat dan mulia officium nobile terus mengalir, itulah sebabnya Ruston-Lisa lebih mengedepankan anggota tanpa sekat cabang dan generasi sebab hak pilih adalah melekat pada setiap anggota tetap secara pribadi, satu anggota tetap satu suara dalam sistem demokrasi IKPI harus terus kita hormati dan junjung tinggi yang mencerminkan kedaulatan anggota.
Dari data dan fakta yang kami dapatkan pemilih Ruston-Lisa menyebar diseluruh cabang dan kami menghormati posisi yang dipilih oleh para ketua cabang untuk bersikap netral dengan semangat menghindari ekses negatif seperti kongres sebelumnya
Ruston-Lisa sangat menyadari bahwa pencalonan atau pengusulan dari cabang adalah aspek formal yang mungkin juga dipengaruhi oleh suasana politis yang dihadapi oleh para pengurus saat itu, namun pihaknya tidak ingin mengembangkan perihal dukung-mendukung meskipun sesungguhnya jika berbicara kuantitas dan kualitas dukungan yang mengalir ke paslon 02 tentu jauh lebih tinggi dari paslon lainnya.
Ruston-Lisa terus menerus menyampaikan pesan-pesan positif kepada Anggota serta visi dan misi yang jelas untuk membangun IKPI Semakin Kuat, Inklusif dan Mendunia, visi ini menjadi semangat juang untuk kemajuan dan kemandirian IKPI menjadikan anggotanya semakin kompeten dan berintegritas yang dicari dan dihormati oleh klien.
Tak kenal maka tak sayang, mari kenali caketum dan cawaketum kita dengan klik : https://s.id/PilihNo2-RUSTON-LISA
Link berita terkait:
https://ikpi.or.id/jaring-aspirasi-anggota-ruston-lisa-silaturahmi-dengan-ikpi-bali/