Ketum IKPI Terpilih Vaudy Starworld Prioritaskan Lahirnya UU Konsultan Pajak di Periode 2024-2029

(Foto: Departemen Humas PP-IKPI/Bayu Legianto)

IKPI, Bali: Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) terpilih periode 2024-2029 pada Kongres XII Vaudy Starworld dan Jetty, menyatakan akan menjalankan salah satu program kerja prioritas yakni menggolkan Rancangan Undang-Undang Konsultan menjadi undang-undang. Alasanya, wajib pajak dan konsultan pajak memerlukan perlindungan payung hukum yang kuat untuk melindungi hak-haknya.

Menurut Vaudy saat ini Rancangan Undang-Undang (RUU) Konsultan Pajak sudah masuk di dalam Prolegnas DPR sejak tahun 2018, untuk itu pihaknya IKPI akan melibatkan berbagai pihak seperti akademisi, mahasiswa, asosiasi pengusaha dan pihak terkait untuk bersama-sama IKPI memperjuangkan lahirnya UU Konsultan Pajak.

“Saya berharap di periode kepengurusan saya, UU yang telah lama diimpikan banyak pihak itu bisa terbit,” kata Vaudy kepada media di Bali, Selasa (20/8/2024)

Vaudy juga mengatakan, dirinya akan mengoptimalisasi Tim Task Force RUU Konsultan Pajak yang telah dibentuk pada periode kepengurusan sebelumnya. Artinya, dia akan memanfaatkan potensi-potensi anggota IKPI yang ada diseluruh Indonesia untuk memberikan kontribusi optimal dalam mewujudkan UU Konsultan Pajak.

“Dalam mewujudkan UU Konsultan Pajak, kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Artinya harus ada keterlibatan banyak pihak untuk membantu secara serius baik itu dari internal IKPI maupun pihak eksternal dan itu akan kami lakukan,” ujarnya.  

Sekadar informasi, Vaudy Starworld dan Jetty terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) Periode 2024 – 2029 melalui Kongres XII IKPI bertajuk ‘Bersama Mewujudkan IKPI yang Profesional, Berintegritas dan Berkelanjutan’, di Nusa Dua, Bali, Selasa (20/8/2024).

Pemilihan dilakukan dengan mekanisme manual (menggunakan surat suara). Dalam pemilihan itu, pasangan calon nomor 1 Vaudy Starworld dan Jetty memperoleh 750 suara. Sementara pasangan calon nomor 2 Ruston Tambunan dan Lisa Purnamasari memperoleh 591 suara.  Adapun suara tidak sah, mencapai 10 suara.

Kongres XII IKPI berlangsung aman dan damai, meski penuh dengan dinamika karena pertama kalinya diperkenalkan sistem kampanye yang dimulai pada 18 Juni hingga 10 Agustus 2024.

Sebagai Ketua Umum IKPI terpilih, Vaudy Starworld memastikan visi, misi, program kerja, sekaligus action plan dapat dijalankan oleh secara bersama oleh seluruh anggota IKPI, baik tingkat pusat maupun cabang untuk mengembangkan dan membesarkan IKPI.

“Saat ini IKPI masih akan menuju asosiasi kelas dunia, dan mewujudkan lahirnya UU Konsultan Pajak adalah menjadi skala prioritas dari program-program utama yang kami implementasikan di dalam masa kepengurusan lima tahun kedepan,” kata Vaudy.

Wujudkan IKPI Menjadi Asosiasi Kelas Dunia

Diungkapkan Vaudy, untuk mewujudkan IKPI sebagai asosiasi kelas dunia, harus melakukan kerja sama dengan negara-negara di luar Asia Oceania Tax Consultants Association (AOTCA), seperti Eropa, Amerika, bahkan Afrika.

Lebih lanjut ia mengatakan, anggota AOTCA saat ini masih terbatas pada negara-negara di Asia Pasifik, sehingga menurutnya kurang tepat jika dikatakan IKPI telah menjadi asosiasi konsultan pajak kelas dunia.

“Jadi ke depan saya akan membentuk Departemen Hubungan Internasional yang bidang-bidangnya bisa merambah kerja sama dengan organisasi di luar AOTCA,” ungkap Vaudy.

Kedepan kata Vaudy, di dalam struktur organisasi Departemen Internasional IKPI akan terbentuk bidang-bidang dengan pembagian wilayah kerja yang khusus menjalin kerja sama dengan negara AOTCA dan Asia Pasifik lainnya; Eropa; Amerika; dan Afrika.

“Jadi setidaknya minimal ada empat bidang mewakili lima benua di dunia,” kata Vaudy.

Dia menargetkan dalam lima tahun ke depan IKPI telah menjalin kerja sama dengan negara-negara di lima benua, sehingga pada tahun 2029, IKPI sudah benar-benar menjadi asosiasi konsultan pajak kelas dunia. Adapun tujuan dari kerja sama itu, menurutnya adalah agar anggota IKPI semakin mendapatkan pengetahuan perpajakan dari berbagai negara di dunia bukan hanya sebatas negara-negara AOTCA saja.

“Nantinya IKPI bersama asosiasi konsultan pajak di lima benua itu bukan hanya sebatas kerja sama di atas kertas saja, melainkan akan meminta asosiasi di negara-negara tersebut menyampaikan informasi perpajakan yang mereka miliki kepada anggota IKPI. Selain mendengar dari asosiasi-asosiasi mengenai perpajakan di negara mereka,” ujarnya.

Vaudy juga menegaskan bahwa dirinya akan mendorong anggota IKPI  untuk menjadi pembicara di tingkat internasional. Adapun isi materinya adalah mengenalkan perpajakan Indonesia ke asosiasi-asosiasi yang ada di lima benua tersebut.

 Inilah Waktunya IKPI dan Anggotanya Mendunia.

Vaudy menambahkan, untuk menjadi berkelas dunia, asosiasi konsultan pajak di lima benua itu juga harus mengenal IKPI. Ia pun memastikan, jika sudah menjadi asosiasi konsultan pajak kelas dunia, kepemimpinan dan status sebagai anggota AOTCA akan tetap dipertahankan. Sebagai informasi, pada tahun 2025 IKPI dipercaya untuk memimpin AOTCA selama dua tahun.

Pada Kongres XII IKPI yang berlangsung mulai 18 sampai 20 Agustus 2024, hadir sekitar 1660 peserta dari IKPI cabang seluruh Indonesia. Selain itu juga turut dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Bali Nurbaeti Munawaroh, Kepala Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Erawati, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat I Nyoman Sujendra, serta Ketua Komite Tetap Asosiasi Jasa Keuangan dan Profesi Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Julian Eka Wardhana. 

Seminar Perpajakan

Sekadar informasi dihari ketiga Kongres XII tepatnya pada Selasa (20/8/2024) Ikatan Konsultan Pajak Indonesia juga mengadakan seminar ‘Optimalisasi Tax Ratio’. Hal ini sebagai upaya menjaga kesinambungan pembangunan dan stabilitas ekonomi.

Hadir sebagai narasumber dari Badan Kebijakan Fiskal (BKF)  Wira, serta narasumber lainnya yakni Dosen dari Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Udayana P Dyan Yaniartha Sukartha. (bl)

en_US