IKPI, Jakarta: Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva, menyuarakan keprihatinan mendalam atas kebijakan tarif impor baru yang diumumkan oleh pemerintah Amerika Serikat. Dalam pernyataan resminya, Georgieva menyebut langkah tersebut sebagai ancaman serius bagi prospek ekonomi global yang saat ini tengah berada dalam fase pertumbuhan yang lamban.
“Kami masih menilai implikasi makroekonomi dari kebijakan tarif yang diumumkan, tetapi jelas bahwa kebijakan ini membawa risiko besar bagi outlook global di tengah kondisi pertumbuhan yang lesu,” ungkap Georgieva, Kamis (3/4/2025).
Ia menekankan pentingnya menghindari tindakan proteksionis yang dapat memperburuk situasi ekonomi dunia dan mendorong para pelaku utama perdagangan internasional untuk mengedepankan dialog serta kerja sama.
“Kami mengimbau Amerika Serikat dan mitra dagangnya untuk bekerja secara konstruktif dalam menyelesaikan ketegangan dagang dan mengurangi ketidakpastian,” tambahnya.
Pernyataan ini muncul setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara resmi mengumumkan penerapan tarif baru sebesar 10% untuk seluruh impor ke Negeri Paman Sam. Selain itu, pemerintah AS juga menerapkan kebijakan tarif timbal balik yang besarannya berbeda untuk setiap negara, tergantung pada tingkat surplus perdagangan negara tersebut terhadap AS.
Langkah ini menuai respons beragam dari komunitas internasional dan dikhawatirkan dapat memicu ketegangan dagang yang lebih luas di tengah upaya pemulihan ekonomi global pascapandemi dan krisis geopolitik. (alf)