Kinerja Pajak Jabar III Moncer, Industri Mamin dan Komunikasi Jadi Andalan

IKPI, Jakarta: Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jawa Barat III menunjukkan performa solid dalam menghimpun penerimaan pajak hingga akhir Mei 2025. Total penerimaan pajak yang dibukukan mencapai Rp10,61 triliun atau setara dengan 32,9% dari target tahunan. Capaian ini mencerminkan pertumbuhan 4,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, meskipun kondisi ekonomi masih menghadapi sejumlah tantangan.

Kepala Kanwil DJP Jabar III, Romadhaniah atau yang akrab disapa Nia, menjelaskan bahwa pertumbuhan penerimaan tersebut didorong oleh peningkatan sejumlah jenis pajak utama. “PPN dalam negeri tumbuh 2,1%, PPh Pasal 25/29 Badan meningkat 10,2%, dan PPh final naik 9,4% secara tahunan. Ini mencerminkan stabilitas ekonomi di wilayah kami serta dampak positif dari optimalisasi sistem Coretax,” ujar Nia dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (3/7/2025).

Dari sisi pengembalian pajak, Kanwil DJP Jabar III mencatat realisasi restitusi sebesar Rp1,1 triliun, mengalami penurunan signifikan sebesar 17,1% secara year-on-year (yoy). Hal ini turut berkontribusi pada neto penerimaan yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.

Secara sektoral, kontribusi terbesar terhadap penerimaan berasal dari sektor industri pengolahan yang tumbuh 12,5%, diikuti oleh jasa perusahaan (3,2%), serta sektor informasi dan komunikasi yang mencatatkan lonjakan pertumbuhan hingga 24,9%. Pada level subsektor, perdagangan besar mencatat pertumbuhan 2,1%, industri makanan dan minuman naik tajam 20,8%, dan industri kertas, karet, serta plastik tumbuh 3,4%.

Paparan kinerja ini disampaikan dalam Konferensi Pers Asset Liabilities Committee (ALCo) Regional Jabar yang juga mengungkapkan gambaran fiskal wilayah tersebut. Hingga 31 Mei 2025, pendapatan APBN regional Jawa Barat mencapai Rp56,16 triliun atau 34,63% dari target, sementara belanja negara terserap Rp44,37 triliun atau 37,59%. Dengan demikian, regional Jabar mencatat surplus fiskal sebesar Rp11,79 triliun.

Secara keseluruhan, pendapatan negara regional Jabar meningkat 2,87% (yoy), didorong oleh pertumbuhan penerimaan perpajakan sebesar 2,50% dan PNBP yang melonjak 9,59%. Selain itu, dukungan terhadap pelaku usaha mikro dan kecil juga terus mengalir. Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tercatat sebesar Rp11,55 triliun kepada lebih dari 217 ribu debitur, sementara pembiayaan Ultra Mikro (UMi) telah menjangkau 72 ribu lebih debitur dengan total dana Rp349,09 miliar.

“Kami percaya bahwa kinerja positif ini merupakan hasil dari sinergi kebijakan fiskal yang responsif dan adaptif. Kanwil DJP Jabar III akan terus memperkuat fondasi ekonomi melalui penerimaan yang optimal, layanan yang membaik, serta transformasi kelembagaan yang berkelanjutan dan berintegritas,” pungkas Nia. (alf)

 

 

 

en_US