Caketum Vaudy Starworld Janjikan Transparansi Informasi Keuangan Kepada Anggota

IKPI, Jakarta: Calon Ketua Umum Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (Caketum IKPI) periode 2024-2029 Vaudy Starworld menjanjikan keterbukaan informasi khususnya laporan keuangan, pelaksaan program dan kegiatan Pengda/Pengcab seluruh Indonesia kepada seluruh anggota. Hal itu dinyatakan sebagai bentuk transparansi yang akan dilakukan jika terpilih pada Kongres XII di Bali yang dilaksanakan 18-20 Agustus 2024.

“Sebagai bentuk transparansi, saya akan menyediakan laporan audit tersebut setiap tahun, melalui website IKPI sehingga dapat di akses semua anggota,” kata Vaudy melalui keterangan tertulisnya, Kamis (27/6/2024) pagi.

Menurut Vaudy, saat ini laporan keuangan hanya disampaikan kepada Pengurus Pusat, Pengda, dan Pengcab yang menghadiri Rapat Koordinasi atau Musyawarah Kerja Nasional. Laporan keuangan ini tidak pernah disampaikan ke anggota sehingga mereka tidak bisa mengetahui kondisi keuangan IKPI.

“Untuk itu bilamana kami terpilih menjadi ketua umum dan wakil ketua umum, salah satu program terobosan yang akan dijalankan adalah Annual Report yang terdiri dari Laporan Keuangan, Laporan Pelaksanaan Program, dan Kegiatan IKPI kepada seluruh anggota,” ujarnya.

Dia menegaskan, program ini sekaligus menjadi bagian dari evaluasi yang akan dilakukan untuk periode kepemimpinan Vaudy Starworld-Jetty di periode mendatang. (bl)

 

 

Kepesertaan AOTCA Bisa Jadikan Anggota IKPI Konsultan Pajak Kelas Dunia

IKPI, Jakarta: Berbicara tentang Asia Oceania Tax Consultant Association (AOTCA) tentu tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang bergabungnya Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) menjadi anggota pada tahun 2002. Sebab, dibutuhkan perjuangan yang tidak mudah untuk asosiasi konsultan pajak bergabung di dalamnya.

Melalui perjuangan nyata, almarhum Prijo Handojo yang juga merupakan salah satu pendiri PB Taxand yang menjadi salah satu pengurus IKPI kala itu mempunyai cita-cita luhur mengenalkan IKPI kepada dunia internasional.

Singkatnya, perjuanganpun membuahkan hasil positif dan IKPI menjadi anggota tetap AOTCA sejak 2002.

Ketua Departemen Hubungan Internasional T Arsono mengungkapkan, AOTCA bukanlah asosiasi “kaleng kaleng” yang bisa dengan mudah dimasuki oleh asosiasi konsultan di dunia. Karena ada persyaratan ketat dan spesifikasi yang qualified ditetapkan untuk menjadi anggotanya. “Kepesertaan IKPI di AOTCA bisa menjadikan anggotanya sebagai konsultan pajak kelas dunia,” ujarnya.

(Foto: Dok. Pribadi)

Diungkapkan Arsono, AOTCA juga merupakan asosiasi yang menaungi asosiasi para konsultan pajak, lawyer pajak dan professional perpajakan yang berada di wilayah Asia dan Oceania yang termasuk antara lain Jepang, China, China Taipe, Macau, Korea, Hongkong, Australia, Singapore, Malaysia, Vietnam, the Philippine, Mongolia, Nepal, Pakistan, Srilanka; Bangladesh dengan anggota yang tidak kurang dari 400,000 orang.

Jadi lanjut Arsono, jika ada yang mempertanyakan apa manfaat yang didapatkan IKPI sebagai anggota AOTCA?, tentu jawabannya menurut Arsono sangatlah banyak dan besar khususnya bagi kemajuan anggota dan asosiasi.

Salah satu manfaat yang didapatkan IKPI sebagai anggota AOTCA menurut Arsono adalah, dukungan dari para anggotanya dalam mewujudkan Undang-Undang Konsultan Pajak (UU KP).

“Japan Federation of Certified Public Tax Accountant’s Association secara eksplisit telah menyatakan dukungannya kepada IKPI untuk mewujudkan lahirnya UU KP. Hal itu mereka sampaikan saat menjadi narasumber dalam international Webinar “The law of tax consultant, Sharing from Japan Experiences,” kata Arsono melalui keterangan tertulisnya, Rabu (26/6/2024).

Lebih lanjut dia mengatakan, berkenaan dengan perkembangan peraturan perpajakan terkini, IKPI Bersama-sama dengan Chinese Certified Tax Agent Association (China), Korean Association of Certified Public Tax Accountants (Korea), Japan Federation of Certified Public Tax Accountant’s Association (Jepang) juga menyelenggarakan webinar international membahas perkembangan pengaturan dan penerapan transfer pricing di masing-masing negara.

“Jadi, dari kegiatan tersebut terjadi saling bertukar informasi tentang perkembangan peraturan perpajakan dari masing-masing negara. Kalau IKPI bukan sebagai member AOTCA, mana bisa hal itu dilakukan,” ujarnya.

(Foto: Dok. Pribadi)

Dalam kegiatan tersebut kata Arsono, IKPI melibatkan the big four yang dalam hal ini didukung penuh oleh PWC (Price Waterhouse Coopers) yang bertindak sebagai narasumber narasumber.

Selain itu, ada beberapa event lain termasuk kerja sama yang amat erat dengan Mongolian Association of Certified of Tax Consultants (Mongolia), yang dalam hal ini IKPI diwakili oleh Didit Permana (Vice Managing Partner of PB Taxand) tampil sebagai penyaji (narasumber) dalam webinar dengan judul “Perbandingan Transfer Pricing di Indonesia dan Mongolia”

Selain itu, IKPI bersama Hong Kong Institute of Certified Public Accountant (Hong Kong) menyelenggarakan international webinar terkait perkembangan peraturan perpajakan di Indonesia. Dampak dari webinar ini adalah agar Indonesia mampu tampil menjadi tujuan investasi international (investment destination country) untuk menutup investment gap yang masih terjadi di Indonesia.

Hal besar juga berhasil ditorehkan pengurus dan anggota IKPI terkait penyelenggaraan Meeting dan International Tax Conference yang mana IKPI selaku anggota AOTCA dipercaya sebagai Host AOTCA Bali 2022.

Bersama IKPI Pusat, IKPI Surabaya dan IKPI Bali, asosiasi ini mendapatkan pengakuan dari seluruh anggota AOTCA karena dinilai berhasil menyelenggarakan AOTCA Conference Bali dengan sukses.

“Seluruh peserta AOTCA Bali menyatakan puas dengan acara dan pelayanan yang diberikan IKPI di acara tersebut,” kata Arsono.

Diungkapkannya, kerja keras para anggota IKPI yang terlibat dalam kegiatan AOTCA Bali tak bisa dihapus. Bahkan kesuksesan acara itu diistilahkan sebagai “The power of emak-emak”.

Dalam event tersebut, IKPI mendapatkan dukungan dari the Big Four termasuk Ernst & Young, KPMG, Price Waterhouse Coopers, Deloite, PB Taxand, RSM dan anggota IKPI yang tersebar di berbagai wilayah.

Keaktifan dan kegembiraan anggota IKPI juga terpancar pada kegiatan AOTCA di Tokyo tahun 2023. Bagaimana tidak, sebanyak 125 anggota terlihat antusias mengikuti event itu dan ini merupakan peserta terbanyak sepanjang sejarah kepesertaan IKPI di AOTCA.

“AOTCA memberikan kesempatan kepada kita (professional perpajakan) untuk membangun jaringan global (global network) agar bisnis kita bisa bertumbuh, bisa saling mengenal lebih dekat para profesional perpajakan dari wilayah Asia dan Oceania. Seperti pepatah “Tak kenal maka tak sayang, semakin dikenal semakin disayang”. Tentu kita akan mengulangi kegemilangan Indonesia dalan kegiatan AOTCA 2024 di Hangzhou China, kota yang terkenal dengan danau dan view-nya yang cantik,” kata Arsono. (bl)

IKPI Beri Pembekalan Kode Etik Konsultan Pajak Kepada Mahasiswa BSI

IKPI, Jakarta: Ketua Departemen Keanggotaan dan Pembinaan, Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) Robert Hutapea memberikan pembekalan kepada sedikitnya 50 mahasiswa dari Universitas Bina Sarana Informatika (BSI). Pembekalan dilakukan di kantor Sekretariat Pusat IKPI, Pejaten, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2024).

Dalam pembekalan bertema ”Etika Profesi Konsultan Pajak” Robert menyampaikan betapa pentingnya mahasiswa mengetahui kode etik jika bercita-cita menjadi konsultan pajak. Alasannya, kode etik merupakan rambu-rambu yang akan menjaga setiap konsultan pajak dari pelanggaran-pelanggaran di dunia kerja, baik itu pelanggaran asosiasi maupun pelanggaran hukum pidana.

(Foto: Sekretariat PP-IKPI/Lutfi)

“Sudah tepat BSI memilih IKPI sebagai asosiasi yang bekerja sama untuk meningkatkan keilmuan para mahasiswanya. Karena, 99 persen anggota IKPI adalah praktisi perpajakan,” kata Robert di lokasi acara.

Melalui kegiatan praktisi mengajar, Robert kepada mahasiswa tersebut menerangkan secara garis besar mengenai apa itu kode etik IKPI berikut maksud dan tujuannya.

“Apabila nanti mereka menjadi konsultan pajak, maka mereka telah mengetahui persyaratan apa yang harus diambil dan apa yang harus dihindari saat sudah terjun sebagai profesional pada profesi itu,” ujarnya.

(Foto: Departemen Humas PP-IKPI/Bayu Legianto)

Dia melihat, dari puluhan mahasiswa yang hadir, banyak juga dari mereka yang tertarik untuk menjadi konsultan pajak. Hal itu tercermin dari antusiasme mahasiswa dalam melontarkan pertanyaan.

“Oleh karena itu, secara pribadi saya sangat mengapresiasi rasa keingintahuan para mahasiswa itu tentang konsultan pajak. Apalagi mereka telah memercayai IKPI sebagai asosiasi besar yang layak dijadikan sumber pengetahuan,” ujarnya.

Robert berharap, nantinya seluruh perguruan tinggi yang mahasiswanya ingin mengetahui lebih dalam tentang konsultan pajak dan kode etiknya bisa bekerja sama dengan IKPI. Tentu, mereka akan diberikan pengetahuan mendalam tentang peran penting konsultan pajak dan bagaimana kontribusinya terhadap pendapatan negara melalui sektor pajak.

Robert juga menyoroti dampak positif dari kerja sama dengan perguruan tinggi di masa mendatang. Maksudnya, mahasiswa bisa menjadi corong dari dunia pendidikan kepada masyarakat luas dan memberitahukan tentang keberadaan IKPI serta fungsinya dalam membantu pemerintah serta wajib pajak.

(Foto: Departemen Humas PP-IKPI/Bayu Legianto)

Harapan lainnya menurut Robert, dengan mereka mengetahui fungsi atau peran konsultan pajak di Indonesia serta mengetahui profesi ini cukup menjanjikan untuk dijadikan pekerjaan utama, maka diharapkan mereka juga tertarik untuk menjadi konsultan pajak dan bergabung kedalam IKPI.

“Karena kita ketahui bersama bahwa jumlah konsultan pajak di Indonesia masih sangat kurang. Dengan jutaan wajib pajak yang ada di Indonesia hanya dilayani oleh kurang dari 8.000 konsultan pajak yang 95 persennya adalah anggota IKPI.

Dengan demikian kata Robert, diharapkan setiap kampus memberikan kesempatan kepada mahasiswanya untuk mendapatkan pembekalan dari para praktisi sebelum lulus kuliah. Artinya dengan mendapatkan pembekalan ilmu dari praktisi setiap mahasiswa memperoleh gambaran bagaimana nantinya mereka saat menghadapi dunia kerja.

“Karena teori yang didapatkan di kampus akan sangat berbeda dengan kenyataan di dunia kerja. Nah disinilah peran praktisi memberikan pembekalan kepada para mahasiswa, khususnya mahasiswa semester akhir,” katanya.

Dia mencontohkan, jika mahasiswa tersebut mengambil jurusan ilmu perpajakan, maka ajaklah mereka untuk menimba ilmu dan pengalaman di IKPI, kenapa demikian?

Jawabannya sebanyak 95 persen konsultan pajak di Indonesia bergabung di dalam IKPI. Artinya, para praktisi di IKPI ini memiliki ilmu yang mumpuni sebagai konsultan pajak dan bisa diberikan kepada para mahasiswa. (bl)

Ruston-Lisa Lanjutkan Pembentukan Lembaga Bantuan Hukum Ad Hoc untuk Lindungi Anggota

IKPI, Jakarta: Layanan di bidang perpajakan mempunyai cakupan yang sangat luas, karenanya bukan tidak mungkin risiko hukum dari ketentuan hukum yang berlaku dapat menjerat seseorang meskipun dia telah profesional di bidangnya.

Dengan demikian, jerat hukum tidak memandang mereka profesional atau amatir. Tetapi, apabila dalam pekerjaannya seorang profesional dalam hal ini konsultan pajak memberikan pelayanan perpajakan yang dianggap bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku, maka bersiaplah untuk menghadapi risiko pidana atau risiko perdata.

T Arsono yang merupakan tim sukses pasangan calon ketua umum dan wakil ketua umum nomor urut 02 Ruston Tambunan dan Lisa Purnamasari mengungkapkan, bahwa di luar negeri perlindungan atas risiko profesi telah berkembang secara luas.

Hal itu berbanding terbalik dengan Indonesia, dimana perlindungan atas risiko profesi masih belum berkembang luas. “Atas pertimbangan tersebut, pembentukan layanan bantuan hukum merupakan sebuah keperluan yang mendesak, dan itu akan diperkuat oleh Paslon Ruston-Lisa di periode kepemimpinan IKPI 2024-2029,” kata Arsono melalui keterangan tertulisnya, Selasa (25/6/2024).

Lebih lanjut Arsono mengatakan, dengan memperhatikan cakupan wilayah anggota IKPI yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Pematang Siantar dan Medan di ujung utara Pulau Sumatera hingga Makassar di Sulawesi Selatan hingga Manado di ujung paling utara Pulau Sulawesi, Ruston Tambunan (Ketua Umum IKPI yang sekaligus incumbent yang juga memperhatikan masukan-masukan dari Edi Gunawan yang juga menjabat sebagai Ketua Departemen Hukum IKPI, sepakat untuk memperkuat lembaga bantuan hukum bersifat ad hoc.

Menurut Arsono, pembentukan lembaga bantuan hukum yang bersifat ad hoc dimaksudkan agar lembaga bantuan hukum tersebut, dapat bergerak lebih flexible, lebih cepat dan lebih efisien menyesuaikan “locus, tempat kejadian perkara”.

Dalam praktiknya, dia mengatakan bahwa layanan bantuan hukum ad hoc ini nantinya juga melibatkan rekan-rekan sesama anggota IKPI yang kompeten dan sekaligus berprofesi sebagai advocate.

“Nantinya bantuan hukum IKPI yang bersifat ad hoc akan diberikan kepada anggota-anggota yang mengalami masalah hukum yang dalam pemberian jasa di bidang perpajakan-nya dilakukan dengan tanpa pelanggaran kode etik,” ujarnya.

Menurutnya, kebijakan tersebut dimaksudkan untuk mendorong kualitas pemberian jasa di bidang perpajakan yang lebih profesional dan accountable.

Arsono menegaskan, bila diperhatikan dengan seksama, program layanan bantuan hukum yang ditawarkan oleh kontestan ketua umum dan wakil ketua umum IKPI bersifat menguatkan. Namun demikian bila dicermati, program layanan bantuan hukum paslon nomor urut 01 Vaudy Starworld-Jetty dan paslon 02 Ruston Tambunan-Lisa Purnamasari sesungguhnya serupa atau identik.

“Mengapa hal demikian bisa terjadi ? ini pertanyaan yang menarik, dan jawabanya adalah bahwa ide itu muncul dari rapat harian pengurus pusat IKPI dimana Vaudy-Jetty juga menjabat sebagai pengurus pusat dan Ruston Tambunan sebagai ketua umum,” ujarnya.

Namun demikian, sebagai organisasi yang baik, IKPI telah meraih capaian-capaian memuaskan. “Jadi memang tidak semua capaian kinerja bisa sempurna, maka dari itu dibutuhkan koreksi untuk memperbaiki capaian yang belum sempurna itu,” ujarnya. (bl)

Keanggotaan IKPI di AOTCA Hanya Dirasakan Segelintir Orang, Vaudy Akan Buat Perubahan

IKPI, Jakarta: Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) telah menjadi anggota Asia Oceania Tax Consultants Association (AOTCA) sejak 2002, sayangnya keanggotaan pada asosiasi konsultan pajak internasional itu diklaim hanya bisa dirasakan manfaatnya oleh segelintir anggota IKPI saja. Hal itu tentunya menimbulkan rasa cemburu bagi anggota yang belum merasakan manfaatnya.

“Iuran yang dibayarkan IKPI kepada AOTCA berasal dari anggota IKPI seluruh Indonesia. Jadi, harusnya manfaat dari keberadaan IKPI di AOTCA juga harusnya bisa dirasakan seluruh anggota dan bukan hanya segelintir,” kata Calon  Ketua Umum IKPI periode 2024-2029 Vaudy Starworld melalui keterangan tertulisnya, Selasa (25/6/2024).

Vaudy memang mengakui bahwa ada kebanggaan tersendiri dengan masuknya IKPI kedalam AOTCA, tetapi agar kebanggaan itu tidak sia-sia dia berharap anggota juga harus bisa merasakan manfaatnya.

“Ini tidak benar dan harus segera diubah. Jangan dibiarkan terus menerus. Karena anggota IKPI harus merasakan manfaatnya, dan jangan akhirnya hanya menjadi kebanggaan semu,” katanya.

Dia mengungkapkan, salah satu kegiatan dalam program kerja Vaudy – Jetty pada Kongres XII IKPI adalah mengadakan sosialisasi gratis dengan narasumber dari organisasi konsultan pajak anggota AOTCA. Ini dimaksudkan agar mereka berbagi pengetahuan perpajakan dari negara masing-masing.

Dengan cara in Vaudy meyakini anggota IKPI dapat merasakan manfaatnya. “Bahkan jika berbicara dengan kliennya anggota IKPI setidaknya dapat memberikan gambaran mengenai perpajakan di luar Indonesia,” ujarnya.

Terobosan lain lanjut Vaudy, dirinya akan mengadakan kerjasama dengan asosiasi konsultan pajak di luar AOTCA. Hal ini dimaksudkan agar anggota IKPI dapat wawasan perpajakan dari lebih banyak negara. (bl)

 

Sedikitnya 50 Mahasiswa Universitas BSI Ikuti Gelaran Praktisi Mengajar

IKPI, Jakarta: Sedikitnya 50 mahasiswa dari Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) melakukan kunjungan kerja ke kantor Sekretariat Pusat Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI), Pejaten, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2024). Kunjungan mahasiswa yang didampingi dua orang dosen ini dalam rangka mengikuti kegiatan praktisi mengajar yang kali ini mengambil tema “”Etika Profesi Konsultan Pajak”.

Ketua Departemen Pendidikan IKPI Lisa Purnamasari dalam kesempatan itu mengungkapkan, praktisi mengajar adalah salah satu implementasi atas MoU yang dilakukan antara IKPI dan BSI yang ditandatangani pada pertengahan tahun 2021.

(Foto: Departemen Humas PP-IKPI/Bayu Legianto)

“Ini merupakan kegiatan kedua dalam kurun waktu dua tahun terakhir yg dilaksanakan secara onsite. Sedangkan pada tahun2 sblmnya karena masa pandemi, kegiatan dilaksanakan secara daring kata Lisa di lokasi acara.

Lebih lanjut Lisa mengungkapkan MoU antara IKPI dengan Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) khususnya untuk Prodi Manajemen Perpajakan dapat terimplementasi karena ada tekad yang kuat dari pihak kampus untuk membekali anak didiknya ke dalam dunia kerja.

“Tentu mahasiswa yang berkunjung dari tahun sebelumnya dengan tahun ini berbeda, karena umumnya mahasiswa yang datang adalah mahasiswa semester IV dan VI. Jadi mereka benar-benar harus mengetahui bagaimana saat nanti terjun langsung didunia kerja. IKPI sebagai asosiasi konsultan pajak terbesar dan tertua di Indonesia yang di dalamnya dihuni oleh para praktisi memang berkomitmen untuk berkontribusi di dalam pembekalan ilmu tersebut,” kata Lisa.

(Foto: Sekretariat PP-IKPI/ Lutfi)

Lisa mengungkapkan, BSI berharap lulusan dari kampusnya sudah siap untuk menghadapi dunia kerja khususnya untuk menjadi konsultan pajak sesuai dengan jurusan yang diambil oleh para mahasiswa tersebut.

“Dikarenakan mereka yang datang itu mahasiswa semester akhir atau menjelang semester akhir, jadi harus tahu dunia kerja itu seperti apa dan bagaimana cara menghadapinya,” kata Lisa.

Menurutnya, pembekalan mengenai Etika Profesi Konsultan Pajak yanh hari ini disampaikan langsung oleh Pak Robert Hutapea selaku Ketua Departemen Keanggotaan dan Pembinaan, adalah hal penting yang wajib diketahui oleh para mahasiswa/i khususnya yg nantinya akan memilih profesi sebagai Konsultan Pajak.

“Jadi saat mereka terjun langsung ke dunia kerja, para lulusan ini sudah mengetahui apa yang harus dilakukan sebagai konsultan pajak atau saat bekerja di kantor konsultan pajak. Pahami wilayah mana yang harus “dipagari”, sehingga mereka nanti tidak tersandung masalah hukum pidana yang pastinya itu bukan hukuman ringan . Jadi mengetahui sejak dini dari ahlinya itu jauh lebih baik,” ujarnya.

(Foto: Sekretariat PP-IKPI/ Lutfi)

Pada kesempatan yang sama, Ketua Bidang Kerja Sama dengan Pihak Ketiga dari Departemen Pendidikan IKPI Hung Hung Natalya mengatakan bahwa kerja sama dengan perguruan tinggi ini sudah sesuai dengan arahan ketum IKPI kepada Departemen Pendidikan yang menargetkan adanya kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia, baik swasta maupun negeri.

Tujuannya lanjut Hung Hung, salah satunya adalah untuk mensosialisasikan profesi konsultan pajak kepada para mahasiswa, seperti cara kerja hingga risiko dan fungsi konsultan pajak terhadap masyarakat dan negara.

Selain itu, Hung Hung mengungkapkan kerja sama ini juga memberikan pembekalan kepada para mahasiswa sebelum mereka memasuki dunia kerja.

“Untuk menguatkan pemahaman tentang konsultan pajak, IKPI juga membuka kesempatan magang bagi para mahasiswa tersebut. Pembukaan kesempatan magang ini biasanya dikoordinasikan dengan pihak kampus dan kantor konsultan pajak (anggota IKPI) yang memang membutuhkan tenaga magang,” ujarnya.

Menurut Hung-Hung, kesempatan magang memang untuk para mahasiswa di kantor-kantor konsultan pajak milik anggota IKPI memang telah berjalan, tetapi jumlahnya belum terlalu banyak. Hal ini dikarenakan ada persyaratan yang harus dipenuhi pihak kampus dan kantor konsultan pajak yang ingin merekrut pekerja magang. “Jadi memang tidak mudah mendapatkan. Kesempatan magang,” ujarnya.

Ditanya apa keuntungan yang didapatkan kedua belah pihak dari kerja sama ini, Hung Hung mengungkapkan bahwa jika berbicara keuntungan, IKPI jelas tidak memperoleh keuntungan ekonomi secara langsung atas kerja sama itu. Hal ini disebabkan pendidikan adalah bagian dari investasi ilmu yang tentunya dampak positifnya akan dirasakan di masa mendatang.

Artinya lanjut dia, adapun dampak positif yang dimaksud antara lain adalah semakin dikenalnya nama IKPI, khususnya di kalangan perguruan tinggi, mencetak konsultan pajak baru (jika mereka mempunyai minat) dan banyak lagi.

Namun demikian, kerja sama seperti ini juga bukan sama sekali tidak memberikan nilai keekonomian untuk IKPI karena, ada beberapa kampus yang melanjutkan kerja sama mereka dengan membuka kursus Brevet.

“Nah, kursus Brevet inilah yang mendatangkan nilai ekonomi langsung karena kegiatannya dilakukan secara berbayar,” kata Hung Hung.

Menurut Hung Hung, saat ini masih terdapat kendala yang membelah antara dunia kerja dengan teori yang didapatkan para mahasiswa saat belajar di kampus. Seringkali banyak perusahaan yang mempertanyakan keahlian para lulusan perguruan tinggi yang masih belum paham dengan cara bekerja, padahal pekerjaan yang mereka ambil sesuai dengan jurusan pendidikan saat kuliah.

“Disinilah IKPI harus berperan sebagai jembatan yang memfasilitasi mahasiswa dengan dunia kerja. Jadi sebagai asosiasi yang dihuni oleh para praktisi perpajakan, IKPI harus membantu kampus mencetak lulusan yang siap bekerja,” ujarnya. (bl)

Caketum Vaudy Tegaskan Ketua Umum Harus Dengar Suara Anggota Secara Langsung

IKPI, Jakarta: Ketua Umum Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) dalam tugasnya mempunyai peran sentral dalan menjalankan roda asosiasi. Artinya sebagai ketua umum bukan hanya menghadiri acara seremonial saja disetiap kegiatan pengurus daerah dan pengurus cabang (Pengda/Pengcab) IKPI, namun juga kehadirannya harus bisa mendengar suara anggota secara langsung.

Demikian dikatakan Calon Ketua Umum IKPI periode 2024-2029 Vaudy Starworld melalui keterangan tertulisnya, Minggu (23/6/2024) malam.

Bukan itu saja, Vaudy juga mengkritisi jika seorang ketua umum membuat jarak dengan para anggotanya. “Harusnya sebagai ketua umum menjalin komunikasi dengan anggota saat melakukan kunjungan ke acara Pengda/Pengcab itu hal yang wajib, dan itu yang akan saya lakukan jika dipercaya sebagai ketua umum nanti,” ujarnya..

Untuk menunjukan perhatian kepada anggota, bahkan Vaudy menyatakan bahwa dirinya tidak segan untuk menyapa anggotanya melalui telpon atau mengirimkan pesan WhatsApp. “Saya akan menunjukan bahwa sebagai ketua umum akan selalu hadir untuk anggota,” katanya.

Menurut Vaudy, saat ini saluran komunikasi dengan anggota hanya ada melalui WhatsApp Group (WAG). Hal ini dirasakan sangat kurang karena tidak semua percakapan di WAG dapat diikuti oleh ketua umum maupun pengurus pusat IKPI.

“Terlalu banyak pesan masuk di grup, pasti ada obrolan penting yang harusnya bisa di followup ketua umum atau pengurus pusat terlewatkan,” ujarnya.

Untuk lebih mengintesifkan komunikasi dengan anggota di Pengda/Pengcab Vaudy menyatakan, bersama pasangannya Jetty mempunyai program dialog dengan anggota secara langsung, dan itu mereka lakukan saat kunjungan.

“Tujuannya adalah mendengarkan masukan-masukan anggota untuk perbaikan ke depan. Bukan hanya menghadiri acara seremonial saja,” ujarnya.

Lebih lanjut Vaudy mengatakan, selain berdiskusi langsung paslon dengan nomor urut 01 ini juga akan membuat portal khusus untuk para anggota IKPI yang ingin menyampaikan usulan atau keluhan kepada ketua umum, wakil ketua umum dan jajaran pengurus pusat IKPI. (bl)

Timses Paslon 02 Sebut Ruston-Lisa Berhasil Torehkan Prestasi di Dunia Pendidikan

IKPI, Jakarta: Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) berhasil menorehkan prestasi dalam bidang pendidikan. Bagaimana tidak, di bawah kepemimpinan Ketua Umum IKPI Ruston Tambunan dan Ketua Departemen Pendidikan Lisa Purnamasari, sejak tahun 2022 sampai Juni 2024 IKPI telah melakukan kerja sama dengan 78 perguruan tinggi negeri/swasta dan tax center di seluruh Indonesia.

Demikian dikatakan T Arsono yang juga merupakan tim sukses pasangan calon ketua umum dan wakil ketua umum IKPI periode 2024-2029 Ruston Tambunan dan Lisa Purnamasari di Jakarta, Senin (24/6/2024).

Menurut Arsono, prestasi yang dicapai alumni FISIP Universitas Indonesia (Lisa Purnamasari) selama memimpin Departemen Pendidikan di IKPI bukanlah “kaleng-kaleng”. Buktinya, banyak kampus negeri dan swasta besar di Indonesia mau bekerja sama dengan IKPI.

“Ada Universita Pelita Harapan di Tangerang, Unklabat di Manado, Universitas Tarumanagara Jakarta, Universitas Binus Jakarta dan masih banyak lagi. Ini merupakan prestasi yang patut dibanggakan,” kata Arsono.

Menurutnya, sebuah lembaga perguruan tinggi besar tidak akan melakukan kerja sama dengan sembarangan oraganisasi, apalagi ini menyangkut dunia pendidikan. Namun, Ruston dan Lisa menjadikan kerja sama itu menjadi kenyataan yang membanggakan IKPI.

Lebih lanjut Arsono mengungkapkan, adapun jangkauan kerja sama pendidikan oleh IKPI mencakup wilayah yang amat luas, meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi. Bahkan IKPI juga telah melakukan kerja sama dengan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia. “Kerjasama dengan FIA Universitas Indonesia tentu memberikan impressive yang sangat posisif bagi IKPI sebagai asosiasi konsultan pajak di Indonesia,” ujarnya.

Bahwa pengembangan kerja sama antara IKPI dengan lembaga pendidikan perguruan tinggi kata Arsono, dapat memberikan kontribusi positif bagi pundi-pundi penghasilan yang diterima IKPI. Kontribusi ekonomi tersebut, masih dirasakan IKPI sampai hari ini.

Dia menjelaskan, IKPI juga menjalin kerja sama dengan perusahaan swasta diantaranya Sinar Mas Group. Salah satu multinasional company yang memiliki reputasi yang amat baik di Indonesia, melakukan kerja sama dengan IKPI dalam bidang pendidikan.

Menurut Arsono, kerja sama pendidikan oleh Departemen Pendidikan IKPI dengan lembaga pendidikan dan perusahaan swasta ini memiliki karakteristik khusus, yakni dengan ciri pasar bisnis yang terus berkembang sedangkan pengembangan program-program PPL umumnya hanya menjangkau pasar yang sebenarnya sudah captive.

“Saat ini dan masa mendatang, Departemen Pendidikan bersama-sama dengan Departemen Hubungan Internasional IKPI mengembangkan kerja sama pendidikan dengan lembaga pendidikan perpajakan luar negeri termasuk Singapura, Jepang, China, Belanda, Belgia dan negara maju lainnya,” kata Arsono.

Kerjasama ini dimaksudkan agar kita (anggota) IKPI memiliki kompetensi perpajakan yang lebih lengkap (bl)

  1. https://ikpi.or.id/ikpi-universitas-klabat-manado-tandatangani-kerja-sama-ilmu-perpajakan/
  2. https://ikpi.or.id/implementasi-kerja-sama-ikpi-segera-gelar-kursus-brevet-di-universitas-atma-jaya-yogyakarta/
  3. https://ikpi.or.id/wakil-dekan-ipb-sebut-kerja-sama-dengan-ikpi-untuk-kemajuan-kompetensi-mahasiswa-2/
  4. https://ikpi.or.id/ikpi-universitas-brawijaya-teken-kerja-sama-pendidikan-perpajakan/
  5. https://ikpi.or.id/penandatanganan-kerja-sama-ikpi-universitas-pelita-harapan-bidang-pendidikan/
  6. https://ikpi.or.id/ikpi-dan-fakultas-hukum-uph-tandatangani-kerja-sama-bidang-pendidikan/
  7. https://ikpi.or.id/ikpi-yayasan-eben-haezer-tandatangani-kerja-sama-kursus-brevet-ab/
  8. https://ikpi.or.id/ikpi-universitas-pancasila-tandatangani-kerja-sama-brevet-hingga-penelitian/
  9. https://ikpi.or.id/ikpi-universitas-binus-tandatangani-mou-kerja-sama-kuliah-perpajakan/
  10. https://ikpi.or.id/ikpi-balikpapan-dan-stie-madani-perpanjang-kerja-sama-penyelenggaraan-kursus/
  11. https://ikpi.or.id/di-mou-pertapsi-ruston-tegaskan-ikpi-komitmen-bantu-mahasiswa-siap-kerja/
  12. https://ikpi.or.id/ikpi-dan-perbanas-institute-tandatangani-mou-tri-dharma-perguruan-tinggi/

Bangun Soliditas Anggota, Vaudy-Jetty Buka Luas Saluran Komunikasi dengan Pengda/Pengcab

IKPI, Jakarta: Pasangan calon Ketua Umum Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) periode 2024-2029 Vaudy Starworld-Jetty menyatakan akan membuka saluran komunikasi seluas luasnya kepada pengurus daerah dan pengurus cabang (Pengda/Pengcab) di seluruh Indonesia. Hal itu dilakukan dalam upaya membangun komunikasi agar IKPI semakin solid dan kuat.

“Komunikasi akan intens kita lakukan di luar kegiatan rapat kerja nasional (Rakernas) dan musyawarah kerja nasional (Mukernas) IKPI,” kata Vaudy melalui keterangan tertulisnya, Minggu (23/6/2024).

Vaudy mengungkapkan, adapun sarana komunikasi bisa dilakukan melalui luring ataupun daring. “Saya rasa komunikasi/pertemuan yang intens sangat bermanfaat. Karena Pengda/Pengcab langsung berurusan dengan anggota sehingga mereka sangat mengetahui permasalahan maupun usulan-usulan dari anggota untuk kemajuan IKPI,” ujarnya.

Menurutnya, jika mengacu kepada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) IKPI, saat ini saluran komunikasi yang dapat dilakukan hanya melalui rapat koordinasi maupun Mukernas. “Inipun hanya diselenggarakan setahun sekali dan bersifat formal,” ujarnya.

Menurut Vaudy, hal tersebut dirasakan sangat kurang sehingga Pengurus Pusat harus membangun komunikasi dengan Pengda/Pengcab dengan intensitas yang lebih sering. (bl)

 

 

Hormati Privasi Anggota IKPI, Ruston Lisa Tak Kampanye via Japri Whatsapp

IKPI, Jakarta: Kongres ke XII Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) sudah memasuki masa kampanye sejak 18 Juni, seluruh pasangan calon ketua umum, wakil ketua umum dan calon ketua pengawas melui menebar visi, misi serta program kerja di berbagai platform media sosial, Whatsapp grup, bahkan ada juga yang langsung mengirimkan pesan Whatsapp pribadi (japri) kepada ribuan anggota.

Kampanye seperti itu memang diperbolehkan dan tidak melanggar aturan kampanye yang ditetapkan pengawas pemilihan, asalkan pesan atau kampanye yang diberikan tidak mengandung unsur kebencian, fitnah yang merugikan kontestan lainnya.

Henri PD Silalahi yang juga sebagai Ketua Tim Sukses pasangan calon (paslon) ketua umum-wakil ketua umum IKPI nomor 02, Ruston Tambunan dan Lisa Purnamasari mengatakan bahwa paslon dukungannya punya cara tersendiri untuk berkampanye.

Henri menyebut yang dilakukan paslon 02 adalah kampanye elegan, artinya berkampanye tanpa mengganggu privasi anggota. “Pak Ruston dan Ibu Lisa meminta Timsesnya untuk berkampanye tanpa harus mengganggu privasi orang lain. Jadi kalau mau menyampaikan visi-misi dan program kerja, bahkan ajakan untuk memilih cukup melalui medsos atau grup asosiasi yang sudah disediakan. Jadi tak perlu harus japri-japri anggota untuk minta dipilih,” kata Henri, Minggu (23/6/2024).

Menurut Henri, melakukan japri anggota untuk minta dipilih sangatlah tidak elok. Karena, meminta-minta untuk kepentingan pribadi sangat tidak elok.

Artinya, jika memang pasangan calon tersebut mempunyai kemampuan memimpin biarlah anggota melihatnya secara langsung tanpa harus dibujuk-bujuk untuk memilih pasangan calon, apalagi saat ini rekam jejak dapat ditemukan dengan mudah melalui jejak digital.

Dikatakan Henri, pencalonan ketua umum dan wakil ketua umum IKPI bagi Ruston dan Lisa adalah bagian dari pengabdian dan kecintaannya terhadap asosiasi bukan karena ambisi. Jadi tidak ada kepentingan pribadi saat ini maupun nanti apabila terpilih menjadi ketum dan waketum periode kedua 2024-2029.

Ada beberapa hal besar yang ingin dicapai paslon Ruston-Lisa apabila dipercaya menjadi pemimpin di asosiasi konsultan pajak terbesar di Indonesia ini, kami mengajak Anggota IKPI untuk memfollow akun-akun dibawah ini sehingga informasi up to date langsung dinotifikasi dalam akun masing-masing, yakni:

1. Instagram : https://www.instagram.com/rustonlisa_ikpi?igsh=MXd3bDZ6NHcweGdlZA==

2. Facebook : https://www.facebook.com/share/VT71soxuJW4Gsums/?mibextid=LQQJ4d

3. Tiktok : https://www.tiktok.com/@rustonlisaforikpi?_t=8nNE07EgGbR&_r=1

4. YouTube: https://youtube.com/@ruston-lisa_ikpi_2429?si=57TZJs-36hV0mx-8

Satu Pemilih, Satu Hak Suara, mari bersama sukseskan Kongres XII IKPI, hayoo daftar:https://kongres2024.ikpi.or.id/login untuk IKPI Semakin Kuat, Inklusif dan Mendunia. (bl)

en_US