Komunitas Golfer IKPI Bangun Soliditas, Tawarkan Benefit Menarik dan Tarif Khusus di Lapangan Golf Ternama

(Foto: Departemen Humas PP-IKPI/Bayu Legianto)

IKPI, Bogor: Komunitas Golfer IKPI (KGI) menegaskan komitmennya untuk membangun komunitas yang tidak hanya aktif di lapangan, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi seluruh anggotanya.

Ketua KG IKPI Hendra Damanik menyebut, selain membentuk pengurus dan memperluas keanggotaan, komunitas ini tengah menjalin kerja sama dengan sejumlah lapangan golf agar anggota mendapat tarif khusus bermain di berbagai lokasi ternama.

“Kalau komunitas ini terbentuk, kita ingin bukan cuma wadah main bareng, tapi juga ada manfaatnya. Misalnya harga main golf jadi lebih murah untuk anggota,” ujar Hendra. Saat ini, KGI sudah menggandeng beberapa mitra lapangan golf, di antaranya Permata Sentul Golf (PSP), Sentul Highland, Riverside, dan Pringgodani Golf Driving Range di Halim Perdanakusuma, Jakarta. Bertahap kita akan perluas dan tambah Kerjasama dengan pihak lapangan golf dan driving range yang sifatnya simbiosis mutualisme, jd saling menguntungkan dan mendapatkan manfaat Bersama.

Melalui kerja sama tersebut, anggota KGI berhak menikmati harga khusus yang jauh lebih hemat dibanding tarif umum.

Berikut daftar tarif khusus anggota KG IKPI di Permata Sentul Golf (PSP):

* Senin (All Day): dari Rp695.000 menjadi Rp640.000

* Selasa–Jumat (Pagi): dari Rp970.000 menjadi Rp862.000

* Selasa–Jumat (Siang): dari Rp840.000 menjadi Rp762.000

* Sabtu (Siang): dari Rp1.510.000 menjadi Rp1.292.000

* Minggu (Siang): dari Rp1.320.000 menjadi Rp1.192.000

“Lumayan kan, selisihnya bisa sampai dua ratus ribu lebih murah. Ini benefit yang langsung dirasakan anggota,” ungkap Hendra.

Menurutnya, model kerja sama ini akan terus dikembangkan ke lapangan-lapangan lain agar anggota di berbagai daerah juga bisa memperoleh fasilitas serupa. Selain itu, komunitas juga tengah mengkaji skema iuran tahunan yang ringan dan transparan.

“Pasti ada iuran anggota, tapi harus ada timbal baliknya. Entah itu Rp500 ribu, Rp600 ribu, atau Rp1 juta per tahun, yang penting manfaatnya terasa. Kita akan kembalikan ke anggota dalam bentuk fasilitas dan harga main golf yang lebih murah,” ujarnya.

Saat ini, jumlah anggota KG IKPI yang telah terdaftar di grup komunitas mencapai 110 orang, dengan sekitar 50–60 anggota aktif di wilayah Jabodetabek. Sisanya tersebar di seluruh indonesia seperti Bali, Batam, dan Solo, Jogja, Surabaya, Pontianak dll yang juga rutin melakukan kegiatan golf di daerah masing-masing.

Hendra menambahkan, kegiatan monthly gobar (golf bareng bulanan) akan dijadikan agenda rutin dengan jadwal yang tetap, agar semangat kebersamaan terus terjaga.

“Kita ingin komunitas ini hidup. Minimal setiap bulan kita ada kegiatan. Entah di awal bulan, pertengahan, atau akhir yang penting rutin dan menyenangkan,” kata Hendra.

Ia juga membuka peluang kolaborasi dengan instansi maupun komunitas golfer dari lembaga lain, termasuk Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

“Kalau nanti komunitas kita sudah kuat, bukan tidak mungkin kita adakan friendly match dengan DJP. Sekaligus mempererat hubungan antarprofesional di bidang perpajakan,” ujarnya.

Dengan konsep kegiatan yang terjadwal dan manfaat nyata bagi anggotanya, KGI menegaskan dirinya bukan sekadar wadah bermain, tetapi juga wadah memperkuat jejaring, komunikasi, dan solidaritas antaranggota IKPI di seluruh Indonesia.

“Komunitasnya harus menyala,” kata Hendra. (bl)

KGI Ajak Golfer IKPI Seluruh Indonesia, Gelar Piala Bergilir dan Turnamen Antar Organisasi Profesi 2026

(Foto: Departemen Humas PP-IKPI/Bayu Legianto)

IKPI, Bogor: Komunitas Golfer IKPI (KGI) tengah menyiapkan langkah strategis untuk memperluas jaringan dan memperkuat eksistensi golfer di kalangan anggota IKPI seluruh Indonesia. Tahun 2025 akan menjadi momentum penting bagi komunitas yang dipimpin oleh Hendra Damanik ini.

“Alhamdulillah hari ini IKPI kembali mengadakan kegiatan GoBar Serempak Komunitas Golfer IKPI (KGI) di seluruh indonesia. Komunitas ini sebenarnya sudah diakomodir melalui WAG dari pertengahan tahun 2024 yang lalu, dan hari ini disahkan dan penunjukan Ketua Komunitas Golfer IKPI yang langsung dilakukan oleh Ketum IKPI bapak Vaudy Starword,” ujar Hendra saat ditemui usai kegiatan Golf Bareng (GoBar) di Permata Sentul Golf Club, Bogor, Senin (13/10/2025).

Ia menegaskan, rencana awal KGI akan membentuk susunan pengurus dulu untuk komunitas. Setelah itu, misi pertama kita adalah menjaring para golfer IKPI yang ada di seluruh Indonesia untuk bergabung di KGI.

Menurut Hendra, banyak anggota IKPI yang sebenarnya aktif bermain golf, namun belum tergabung dalam wadah komunitas. Ia menyoroti khususnya wilayah Surabaya, di mana jumlah golfer IKPI cukup besar namun baru sebagian kecil yang terdata.

“Terutama di Surabaya itu golfer-nya banyak, tapi belum ada yang terjaring. Baru empat atau lima orang yang masuk komunitas. Nah, fokus pertama kami tahun ini adalah menjaring tetem golfer ini dulu untuk mau bergabung dengan kominitas, dengan harapan komunitas kita makin kompak dan solid,” jelasnya.

Setelah basis anggota terbentuk kuat, KGI berencana menjalankan program kegiatan rutin bulanan berupa monthly match atau gobar antar anggota. Kegiatan ini akan menjadi wadah silaturahmi sekaligus untuk menbentuk ritme kegiatan para golfer di lingkungan IKPI.

“Kita akan coba trial dulu monthly gobar, tiap bulan antara 20–50 orang. Kalau sudah jalan, nanti kita buat turnamen tahunan — rencananya berbentuk Piala Bergilir “Piala Ketum” IKPI atau nama lain yang mewakili semangat kebersamaan antar cabang,” ungkap Hendra.

Format turnamen tahunan ini nantinya akan mempertemukan perwakilan para golfer dari berbagai cabang IKPI di seluruh Indonesia. Masing-masing cabang diharapkan memiliki minimal delapan golfer atau dua flight.

“Kalau komunitas sudah solid, tiap cabang harus punya golfer. Jadi semangatnya bukan hanya olahraga, tapi memperkuat ikatan antar anggota di seluruh daerah,” lanjutnya.

Tak berhenti di situ, KGI juga menyiapkan turnamen antar organisasi profesi yang rencananya digelar setiap enam bulan sekali. Beberapa organisasi profesi seperti PRADI, IAPI, dan asosiasi profesi keuangan lainnya yang juga memiliki komunitas golfer akan diundang berpartisipasi.

“Golfer dari berbagai organisasi profesi itu banyak. Jadi nanti akan seru kalau kita adu kemampuan di lapangan. Sekaligus memperluas jejaring antarprofesional,” tambahnya.

Melalui program-program ini, Hendra berharap KGI tidak hanya menjadi ajang rekreasi, tapi juga simbol solidaritas dan kolaborasi lintas profesi di bidang perpajakan dan keuangan.

“Golf ini bukan cuma soal pukulan dan skor, tapi tentang kebersamaan dan jejaring. Dari situ, profesionalisme kita juga tumbuh,” pungkasnya. (bl)

IKPI Galakkan Olahraga Lewat Kerja Sama Golf, Anggota Bisa Nikmati Harga Khusus di Permata Sentul Golf

(Foto: Departemen Humas PP-IKPI/Bayu Legianto)

IKPI, Bogor: Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) terus mendorong semangat hidup sehat dan kebersamaan di kalangan anggotanya. Salah satu langkah konkret dilakukan dengan menggandeng berbagai fasilitas olahraga untuk memberikan kemudahan dan potongan harga bagi anggota, khususnya di bidang olahraga golf.

Ketua Umum IKPI Vaudy Starworld menjelaskan, inisiatif ini merupakan bagian dari upaya organisasi dalam menggalakkan kegiatan olahraga di tubuh IKPI agar para anggota tetap aktif dan bugar di tengah padatnya aktivitas profesional.

“Selain mempererat silaturahmi antaranggota, kami ingin olahraga menjadi bagian dari budaya positif di lingkungan IKPI. Karena dengan tubuh yang sehat, kita bisa bekerja dan berkontribusi lebih baik,” ujar Vaudy di Bogor, Senin (13/10/2025).

Sebagai langkah awal, IKPI telah resmi menjalin kontrak kerja sama dengan Permata Sentul Golf (PSP) untuk periode hingga 31 Desember 2025. Dalam kerja sama tersebut, anggota IKPI mendapatkan harga khusus bermain golf di Permata Sentul Golf (PSP) baik pada hari kerja maupun akhir pekan.

Daftar tarif khusus tersebut antara lain:

• Senin (All Day): dari Rp695.000 menjadi Rp640.000

• Selasa–Jumat (Pagi): dari Rp970.000 menjadi Rp862.000

• Selasa–Jumat (Siang): dari Rp840.000 menjadi Rp762.000

• Sabtu (Siang): dari Rp1.510.000 menjadi Rp1.292.000

• Minggu (Siang): dari Rp1.320.000 menjadi Rp1.192.000

Selain dengan Permata Sentul Golf,

Vaudy mengungkapkan bahwa IKPI juga telah menjalin kerja sama dengan Pringgodani Golf Driving – Halim Perdanakusuma, serta tengah mempersiapkan perluasan kolaborasi dengan Gading Mas Driving Range Jakarta dan Riverside Golf (Ayana Group).

“Untuk Ayana Group, kerja sama ini bahkan kemungkinan akan diperluas hingga mencakup fasilitas hotel dan restoran. Jadi anggota IKPI tidak hanya mendapat potongan di lapangan golf, tapi juga bisa menikmati benefit di tempat menginap dan bersantap,” tambahnya.

Melalui jaringan kerja sama ini, IKPI berharap kegiatan olahraga tidak hanya menjadi sarana olahraga dan rekreasi, tetapi juga wadah memperkuat jejaring profesional antaranggota bahkan antar komunitas.

“Golf bukan sekadar olahraga, tapi juga ajang membangun relasi yang sehat, produktif, dan positif,” tutup Vaudy.

Lebih lanjut Vaudy mengungkapkan, untuk mendapatkan fasilitas harga tersebut setiap anggota hanya cukup menunjukan ID Card IKPI. “Anggota IKPI juga boleh membawa rekan dari mana saja untuk mendapatkan harga khusus tersebut. Artinya, mereka bisa “menggendong” rekan lainnya di luar IKPI,” kata Vaudy. (bl)

Gobar Serentak Jadi Awal Kebersamaan, Anggota IKPI Surabaya Wajib Merapat!

(Foto: DOK. Pribadi)

IKPI, Surabaya: Suasana hangat dan penuh semangat terasa dalam gelaran Golf Bareng (Gobar) serentak Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) yang digelar di empat wilayah Jabodetabek, Yogyakarta–Solo, Bali, dan Surabaya pada Senin (13/10/2025).

Koordinator Gobar untuk wilayah Surabaya, Hendarta Siswandi, mengapresiasi tinggi kegiatan yang menjadi momentum bersejarah lahirnya komunitas golfer IKPI tersebut.

“Luar biasa acara Gobar hari ini, karena menjadi titik awal kebersamaan komunitas golfer IKPI,” ujar Hendarta.

Menurutnya, Gobar serentak ini diikuti oleh sejumlah cabang IKPI dari berbagai daerah dan berhasil menciptakan suasana akrab lintas wilayah. Lebih dari sekadar olahraga, kegiatan ini menjadi ajang mempererat solidaritas dan memperluas jaringan profesional sesama konsultan pajak.

“Semoga acara Gobar ini bisa menjadi wadah mempererat kebersamaan anggota dan dapat memperluas jaringan kebersamaan,” tambahnya.

Hendarta juga mengajak seluruh anggota IKPI, khususnya di Cabang Surabaya, untuk ikut terlibat dalam kegiatan yang diselenggarakan Komunitas Golfer IKPI berikutnya. Ia menilai, sportivitas di lapangan golf dapat menjadi cerminan semangat kolaborasi di dunia kerja.

“Yuk, anggota IKPI Surabaya, jangan ketinggalan! Mari kita teruskan semangat ini dan jadikan Gobar sebagai tradisi positif untuk memperkuat kekompakan kita,” tegas Hendarta. (bl)

Gobar Serempak Tandai Terbentuknya Komunitas Golfer IKPI

(Foto: Departemen Humas PP-IKPI/Bayu Legianto)

IKPI, Bogor: Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) resmi membentuk Komunitas Golfer IKPI melalui kegiatan Gobar Serempak yang digelar serentak di Jabodetabek, Yogyakarta-Solo, Surabaya, dan Bali, Senin (13/10/2025). Acara ini menjadi momentum baru bagi organisasi profesi tersebut untuk mempererat silaturahmi antaranggota sekaligus memperkuat citra IKPI sebagai organisasi yang dinamis dan modern.

Ketua Umum IKPI, Vaudy Starworld, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini yang melibatkan empat wilayah besar secara bersamaan.

(Foto: Departemen Humas PP-IKPI/Bayu Legianto)

“Alhamdulillah, kita patut berbangga karena hari ini IKPI di berbagai daerah bergerak dalam semangat yang sama. Ini bukan sekadar kegiatan olahraga, tetapi simbol kebersamaan dan kekompakan seluruh anggota IKPI di Indonesia,” ujarnya saat membuka Gobar Serempak di Permata Sentul Golf Club, Bogor.

Vaudy menyampaikan apresiasi kepada Departemen Keagamaan, Sosial, Seni, dan Olahraga, khususnya Bidang Olahraga, panitia pelaksana, serta seluruh anggota IKPI di Jabodetabek, Yogyakarta-Solo, Surabaya, dan Bali atas dukungan dan partisipasinya.

(Foto: Departemen Humas PP-IKPI/Bayu Legianto)

Menurut Vaudy, komunitas ini dibentuk bukan semata karena kesamaan hobi bermain golf, tetapi sebagai wadah mempererat silaturahmi, membangun jejaring sehat, dan menanamkan nilai-nilai positif yang sejalan dengan profesi konsultan pajak.

“Golf mengajarkan kita banyak hal seperti fokus, integritas, sportivitas, dan strategi. Nilai-nilai itulah yang juga menjadi fondasi profesi konsultan pajak,” ujarnya.

Melalui Komunitas Golfer IKPI, Vaudy berharap terbangun ruang interaksi yang positif antaranggota dan sekaligus memperluas jejaring dengan mitra eksternal seperti dunia usaha, otoritas pajak, dan komunitas profesional lainnya.

(Foto: Departemen Humas PP-IKPI/Bayu Legianto)

“Dengan menjunjung tinggi etika dan profesionalisme, komunitas ini akan memperkuat citra IKPI sebagai organisasi yang terbuka dan adaptif terhadap perubahan,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Vaudy Starworld juga menunjuk Hendra Damanik sebagai Ketua Komunitas Golfer IKPI. Ia berharap Hendra dapat membawa komunitas ini menjadi wadah yang produktif dan inklusif bagi seluruh anggota IKPI di berbagai daerah.

Menanggapi amanah tersebut, Hendra Damanik menyatakan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan dan berkomitmen menjadikan komunitas ini lebih dari sekadar forum olahraga.

“Bagi kami, golf bukan hanya permainan, tetapi cara membangun kedekatan dan kerja sama antaranggota. Melalui Komunitas Golfer IKPI, kami ingin menghadirkan semangat baru bahwa profesionalisme dan kekeluargaan bisa berjalan seiring,” ujar Hendra.

(Foto: Departemen Humas PP-IKPI/Bayu Legianto)

Ia menambahkan, Monunitas Golfer IKPI akan mendorong kegiatan berkelanjutan seperti turnamen persahabatan, kegiatan sosial, dan pelatihan singkat bagi anggota.

“Kami ingin komunitas ini menjadi tempat tumbuhnya ide, kolaborasi, dan solidaritas lintas wilayah. Semoga semangat Gobar Serempak hari ini menjadi titik awal perjalanan panjang Komunitas Golfer IKPI di seluruh Indonesia,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Vaudy mengajak seluruh anggota untuk terus menjaga semangat kebersamaan dan menjadikan komunitas ini sebagai simbol energi positif.

“Dengan semangat yang sama di Jabodetabek, Bali, Yogyakarta-Solo, dan Surabaya, kita tunjukkan bahwa IKPI adalah organisasi yang dinamis, inklusif, dan solid di seluruh Indonesia,” pungkasnya. (bl)

Di Seminar Coretax, IKPI Sumbagsel Dorong Peserta Siapkan Strategi Pajak Lebih Awal

(Foto: DOK. iKPI Pengda Sumbagsel)

IKPI, Jambi: Pengurus Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) Pengurus Daerah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) sukses menyelenggarakan Pengembangan Profesional Berkelanjutan (PPL) Seminar Perpajakan bertema “Penerapan Coretax pada SPT Tahunan Orang Pribadi dan Badan Tahun 2025” di Swis-Belhotel Jambi, Sabtu (11/10/2025).

Ketua IKPI Pengda Sumbagsel, Nurlena, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan membantu peserta memahami lebih awal mekanisme baru pelaporan pajak melalui sistem Coretax, baik untuk wajib pajak orang pribadi maupun badan.

“Kami ingin para peserta dapat mempersiapkan strategi dan data pengisian SPT Tahunan sejak dini, serta mampu melakukan mitigasi risiko kesalahan implementasi Coretax,” ujar Nurlena, Minggu (12/10/2025).

Seminar tersebut diikuti 94 peserta, terdiri atas 77 peserta umum dan 17 anggota IKPI. Antusiasme peserta terlihat tinggi, terutama ketika mereka berlatih langsung menggunakan aplikasi simulasi SPT Tahunan Coretax  dan excel kertas kerja yang telah disiapkan narasumber.

Dalam sesi praktik, para peserta mempelajari cara mengelola manajemen pajak sesuai dengan kondisi masing-masing, mengingat setiap wajib pajak memiliki karakteristik kasus yang berbeda.

“Narasumber menyampaikan materi dengan bahasa yang santun, mudah dipahami, dan mampu menjawab berbagai pertanyaan dari peserta yang bahkan masih awam di bidang perpajakan,” tutur Nurlena.

Dikatakannya, diskusi juga semakin menarik ketika peserta membahas beragam pilihan kategori wajib pajak orang pribadi, seperti KK (Kepala Keluarga), PH (Pisah Harta), HB (Hidup Berpisah) dan MT (Memilih Terpisah) dan perbedaan perhitungan pph terutangnya yang kini muncul dalam sistem Coretax.

Menurut Nurlena, kegiatan semacam ini bukan sekadar forum edukasi, tetapi juga sarana bagi konsultan pajak dan masyarakat umum untuk beradaptasi dengan transformasi digital administrasi perpajakan yang tengah dijalankan pemerintah.

“IKPI Sumbagsel berkomitmen terus menjadi mitra strategis Direktorat Jenderal Pajak dalam meningkatkan literasi dan kepatuhan pajak melalui kegiatan edukatif seperti ini,” pungkasnya. (bl)

Waketum IKPI Imbau Anggota Manfaatkan Diskon Kerja Sama dengan Dunia Usaha

(Foto: DOK. Pribadi)

IKPI, Jakarta: Wakil Ketua Umum Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) Nuryadin Rahman mengimbau seluruh anggota IKPI untuk memanfaatkan berbagai fasilitas dan potongan harga hasil kerja sama organisasi dengan dunia usaha, mulai dari sektor perhotelan hingga layanan kesehatan.

Menurut Nuryadin, kerja sama tersebut merupakan bentuk komitmen IKPI dalam memberikan nilai tambah bagi para anggotanya. Melalui kolaborasi itu, anggota dapat menikmati diskon khusus untuk penggunaan ruang meeting maupun kamar hotel, serta potongan harga pemeriksaan laboratorium di Prodia dan Pramita.

“Kami sudah menjalin kerja sama dengan beberapa hotel ternama dan layanan kesehatan. Jadi, saya mengimbau seluruh anggota agar memanfaatkan fasilitas ini dengan baik, apalagi IKPI sering menyelenggarakan seminar atau kegiatan di berbagai daerah,” ujar Nuryadin.

Hotel-hotel yang telah menjadi mitra IKPI antara lain:

1. Aston Kartika Grogol

2. Swiss-Belhotel (seluruh Indonesia)

3. Santika (seluruh Indonesia)

4. The Accola (seluruh Indonesia)

5. Episode Gading Serpong

Nuryadin menambahkan, fasilitas diskon ini tidak hanya berlaku bagi anggota, tetapi juga bisa dimanfaatkan oleh pegawai IKPI serta keluarga anggota, asalkan dapat menunjukkan Kartu Anggota IKPI saat melakukan transaksi di tempat mitra.

Selain itu, mulai awal tahun 2026, ID Card anggota IKPI akan dilengkapi barcode khusus yang berfungsi untuk menampilkan daftar mitra kerja sama organisasi. “Barcode ini akan memudahkan anggota mengetahui hotel, laboratorium, atau instansi mana saja yang bekerja sama dengan IKPI. Jadi manfaatkanlah sebaik mungkin fasilitas yang sudah tersedia,” ujarnya menegaskan.

Nuryadin berharap, kerja sama tersebut tidak hanya memberikan kemudahan bagi anggota dalam kegiatan profesi, tetapi juga meningkatkan rasa kebersamaan dan kebanggaan menjadi bagian dari IKPI. (bl)

NPWP Terpisah Suami Istri, Ini Konsekuensi Pajaknya!

(Foto: Tangkapan Layar Zoom Meeting)

IKPI, Jakarta: Keputusan suami istri untuk memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) terpisah memiliki konsekuensi tersendiri dalam penghitungan dan pelaporan pajak penghasilan (PPh).

Dalam edukasi perpajakan yang digelar IKPI secara daring pada Kamis (9/10/2025), Narasumber Nadira Hudaifa, menegaskan bahwa pilihan tersebut perlu dipahami secara cermat karena berkaitan langsung dengan besaran pajak yang harus dibayar masing-masing pihak.

“Suami istri dengan NPWP terpisah tetap dikenakan tarif progresif. Namun hasil akhirnya bisa berbeda tergantung penghasilan masing-masing,” ujar Nadira.

Ia mencontohkan, apabila penghasilan suami dan istri hampir seimbang, perhitungan gabungan justru dapat meningkatkan total pajak terutang karena tarif progresif yang berlaku. Dalam kondisi demikian, masing-masing pihak bisa mengalami status kurang bayar, walaupun pajak telah dipotong pemberi kerja.

Sebaliknya, jika penghasilan salah satu pihak jauh lebih besar, NPWP terpisah bisa memberikan efek berbeda karena lapisan tarif yang lebih rendah diterapkan pada masing-masing penghasilan. Meski demikian, keduanya tidak dapat saling mengompensasi antara yang lebih bayar dan yang kurang bayar.

“Suami tetap harus mengajukan restitusi atas lebih bayarnya, sementara istri wajib menyetor kekurangannya sendiri,” jelasnya.

Dalam sistem Coretax (Cortex) yang akan digunakan Direktorat Jenderal Pajak (DJP), penghitungan penghasilan dan pajak keluarga ditampilkan lebih rinci melalui Lampiran IV SPT Tahunan. Namun, Nadira menyebutkan bahwa tampilan penuh lampiran ini belum sepenuhnya dapat diakses di formulir daring.

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa istri yang memiliki NPWP sendiri tetap wajib melaporkan SPT Tahunan, sekalipun tidak memiliki penghasilan. Kewajiban tersebut hanya berakhir setelah NPWP dicabut secara resmi.

“Banyak yang lupa, NPWP istri yang belum dicabut tetap menimbulkan kewajiban pelaporan meskipun penghasilannya nol,” katanya.

Edukasi perpajakan ini merupakan bagian dari komitmen IKPI untuk mendukung pemerintah meningkatkan literasi perpajakan di kalangan masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan setiap Kamis siang secara daring dan gratis, dengan menghadirkan narasumber yang merupakan praktisi dan anggota IKPI dari berbagai cabang di Indonesia. (bl)

Ketum IKPI: Selamat HUT P3KPI dan Selamat Bertugas untuk Pengurus Baru 2025 – 2030

(Foto: Departemen Humas PP-IKPI/Bayu Legianto)

IKPI, Jakarta: Ketua Umum Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) Vaudy Starworld memberikan dukungan penuh kepada kepengurusan baru Perkumpulan Praktisi dan Profesi Konsultan Pajak Indonesia (P3KPI) masa bakti 2025–2030. Ia meyakini, organisasi tersebut mampu menjadi kekuatan baru dalam memperkuat sinergi dan profesionalitas konsultan pajak di Indonesia.

“Kami, keluarga besar IKPI, mengucapkan selamat dan sukses atas pelantikan pengurus P3KPI masa bakti 2025–2030 sekaligus peringatan hari ulang tahun ke-5 P3KPI,” ujar Vaudy, Jumat (10/10/2025).

Vaudy menilai tema yang diangkat P3KPI, “Soliditas untuk Tumbuh Bersama dan Berkelanjutan,” mencerminkan semangat yang dibutuhkan dunia perpajakan saat ini. Menurutnya, soliditas antarpraktisi menjadi fondasi penting dalam meningkatkan kompetensi dan kontribusi nyata bagi pembangunan ekonomi nasional.

“Kami percaya P3KPI akan semakin kokoh dalam membangun kolaborasi antarpraktisi, meningkatkan kompetensi, serta memberi kontribusi nyata bagi kemajuan profesi dan pembangunan ekonomi nasional,” tegasnya.

Lebih lanjut, Vaudy mengajak seluruh anggota P3KPI untuk terus meneguhkan komitmen bersama, bersatu dalam soliditas, bertumbuh dalam profesionalitas, serta berkelanjutan dalam kontribusi terhadap negeri.

“Selamat bertugas, selamat berjuang, dan selamat ulang tahun ke-5 P3KPI!” kata Vaudy. (bl)

Masih Bingung Soal NPWP Istri Terpisah? IKPI Jelaskan Tuntas!

(Foto: Istimewa)

IKPI, Jakarta: Banyak pasangan suami istri yang masih bingung soal aturan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) terpisah. Padahal, keputusan istri untuk memiliki NPWP sendiri tidak sekadar urusan administrasi, tetapi berdampak langsung terhadap penghitungan dan pelaporan pajak penghasilan (PPh). Hal itu dijelaskan secara rinci oleh Nadira Hudaifah, narasumber edukasi perpajakan dalam kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) secara daring pada Kamis (9/10/2025).

Menurut Nadira, secara prinsip, sistem perpajakan Indonesia menganggap penghasilan keluarga sebagai satu kesatuan ekonomis. Namun, istri berhak memilih untuk melaksanakan kewajiban pajaknya secara terpisah sesuai ketentuan Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Pajak Penghasilan (PPh).

“Istri boleh memiliki NPWP sendiri, tetapi keputusan itu membawa konsekuensi. Cara menghitung pajak, hak atas pengurangan, dan tanggung jawab pelaporan menjadi terpisah dari suami,” kata Nadira dalam pemaparannya.

Nadira menjelaskan, tarif pajak progresif menyebabkan perbedaan hasil penghitungan antara sistem penggabungan dan pemisahan penghasilan. Bila penghasilan suami dan istri relatif sama besar, pelaporan terpisah kadang membuat pajak yang harus dibayar justru lebih ringan. Namun dalam kondisi tertentu, penggabungan bisa lebih efisien.

“Tidak ada rumus mutlak. Semuanya tergantung struktur penghasilan masing-masing. Karena itu, keputusan untuk pisah NPWP sebaiknya dipertimbangkan matang, bukan ikut-ikutan,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa pajak yang lebih bayar dari salah satu pihak tidak bisa dikompensasikan dengan pajak yang kurang bayar dari pihak lainnya.

“Kalau suami lebih bayar dan istri kurang bayar, keduanya tidak bisa saling menghapuskan kewajiban. Suami tetap harus mengajukan restitusi, dan istri wajib menyetor kekurangannya,” tambah Nadira.

Selain perhitungan pajak, ada pula kewajiban administratif yang sering dilupakan. Istri yang memiliki NPWP sendiri wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan setiap tahun, bahkan jika tidak lagi memiliki penghasilan.

“Selama NPWP masih aktif, kewajiban pelaporan tetap melekat. SPT nihil pun tetap harus dilaporkan sampai NPWP dicabut secara resmi oleh DJP,” tegasnya.

Untuk mencabut NPWP, istri harus mengajukan permohonan tertulis ke kantor pajak terdaftar, melampirkan KTP, Kartu Keluarga, serta surat pernyataan penggabungan penghasilan ke NPWP suami.

Dalam kesempatan tersebut, Nadira juga menyinggung sistem Coretax (Cortex) yang kini sedang diterapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Sistem ini memungkinkan penghitungan PPh suami-istri dilakukan secara lebih transparan melalui Lampiran IV SPT Tahunan, yang menampilkan komposisi penghasilan dan status tanggungan keluarga.

“Melalui Coretax, DJP berupaya menyajikan pelaporan yang lebih jelas dan mudah dipahami wajib pajak. Namun beberapa fitur masih dalam tahap penyempurnaan, khususnya untuk formulir daring,” jelas Nadira.

Komitmen IKPI 

Kegiatan edukasi ini merupakan bagian dari program rutin IKPI Edukasi Perpajakan, yang digelar setiap Kamis siang secara daring dan gratis. Program ini menjadi wadah bagi masyarakat umum untuk belajar langsung dari konsultan pajak berpengalaman.

“IKPI berkomitmen membantu pemerintah meningkatkan literasi perpajakan masyarakat melalui edukasi yang mudah diakses, gratis, dan praktis,” ujar Nadira.

Melalui kegiatan ini, IKPI berharap wajib pajak semakin paham bahwa kepemilikan NPWP terpisah bagi suami dan istri bukan sekadar pilihan administratif, tetapi juga mempengaruhi kewajiban dan hak perpajakan masing-masing. (bl)

en_US