IKPI, Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mempercepat eksplorasi hulu minyak dan gas bumi (migas) untuk memperkuat ketahanan energi sekaligus memperluas basis penerimaan negara. Pemerintah, Senin (22/12/2025), resmi membuka Lelang Wilayah Kerja (WK) Migas Tahap III Tahun 2025 yang menawarkan delapan blok potensial, sekaligus mengumumkan pemenang WK Gagah dari Penawaran Langsung Tahap II.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Laode Sulaeman, menegaskan bahwa sejumlah penyempurnaan kontrak dilakukan bukan hanya untuk menarik investor, tetapi juga memastikan bagi hasil dan penerimaan negara tetap optimal.
Pemerintah memberikan fleksibilitas lebih besar dalam skema kontrak: bagi hasil kontraktor bisa mencapai 50% sesuai profil risiko, Domestic Market Obligation (DMO) dihitung 100% dengan mengacu pada Indonesian Crude Price (ICP), serta tidak ada batasan cost recovery. Kontraktor juga dapat memilih skema cost recovery atau gross split.
Menurut Laode, fleksibilitas ini diharapkan mempercepat investasi eksplorasi, sehingga produksi migas meningkat dan pada akhirnya memperkuat penerimaan negara — baik melalui bagi hasil migas, PPh badan, hingga penerimaan daerah penghasil.
Delapan WK Ditawarkan, Potensi Sumber Daya Besar
Tiga wilayah kerja ditawarkan melalui Penawaran Langsung:
• WK Tapah (Sumatera Selatan & Jambi)
439,5 juta barel minyak dan 23 BSCF gas.
• WK Nawasena (Jawa Timur – darat & lepas pantai)
Sekitar 1.313 BCF gas.
• WK Mabelo (Sulawesi Tenggara)
282 juta barel minyak.
Sementara lima WK lainnya masuk Lelang Reguler:
• Arwana III – Laut Natuna
• Tuah Tanah – Sumatera Utara & Riau (sekitar 52,51 juta barel minyak)
• Rangkas – Banten & Jawa Barat (874 juta barel minyak atau 789 BCF gas)
• Akimeugah I – Papua Selatan
• Akimeugah II – Papua Pegunungan
Dua blok terakhir masuk kategori frontier dengan potensi raksasa hingga 15 miliar barel ekuivalen minyak — jika berhasil dikembangkan, akan menjadi sumber penerimaan jangka panjang bagi APBN maupun APBD.
Mekanisme Lelang Daring, Transparansi Penerimaan Diharapkan Terjaga
Dokumen lelang dibuka mulai 22 Desember 2025.
Untuk Penawaran Langsung, akses ditutup 3 Februari 2026 dan berkas terakhir diterima 5 Februari 2026.
Adapun Lelang Reguler dibuka hingga 17 April 2026, dengan batas akhir penyampaian dokumen 21 April 2026. Seluruh proses dilakukan daring melalui situs resmi ESDM — langkah yang diharapkan memperkuat transparansi proses sekaligus akurasi perhitungan penerimaan negara.
PT Proteknik Utama Menang WK Gagah, Setoran Awal ke Negara Disiapkan
Pemerintah juga menetapkan PT Proteknik Utama sebagai pemenang WK Gagah di Sumatera Selatan. Wilayah kerja ini diperkirakan menyimpan 173 juta barel minyak atau sekitar 1,1 TCF gas.
Sebagai pemenang, perusahaan wajib:
• membayar Bonus Tanda Tangan sebesar USD300.000, dan
• melaksanakan Komitmen Pasti tiga tahun pertama senilai USD4,25 juta untuk studi G&G dan survei seismik.
Bonus tanda tangan langsung masuk kas negara, sementara aktivitas eksplorasi diharapkan membuka peluang lanjutan bagi penerimaan pajak, royalti, dan bagi hasil migas.
Laode mengingatkan agar komitmen segera dijalankan.
“Kami berharap pemenang bergerak cepat, menuntaskan Kontrak Kerja Sama, dan memberi kontribusi nyata bagi keamanan energi dan penerimaan negara,” ujarnya. (alf)
